Senin, 27 Agustus 2012

Peristiwa Terbesar Pasca Runtuhnya Dinasti Utsmaniyah

DR Muhammad 'Imarah
Pemikir Islam abad ini, Dr. Muhammad Imarah menyatakan bahwa Revolusi Mesir 25 Januari adalah awal dari kebangkitan dunia Timur, tidak hanya Mesir. Dia bahkan menegaskan bahwa revolusi ini merupakan peristiwa terbesar di dunia Timur pasca runtuhnya Dinasti Utsmaniyah.

Pernyataan ini dia sampaikan dalam acara bedah bukunya yang berjudul "Revolusi 25 Januari" yang diadakan oleh Club Himpunan Mahasiswa Asing di Mesir, Ahad (26/08/2012) kemarin.

"Ini merupakan awal kebangkitan dunia Timur, bukan hanya Mesir," tegas Dr. Imarah.

Dr. Imarah menilai bahwa revolusi Mesir ini juga akan membuka jalan bagi penerapan syariat Islam. Terkhusus untuk menjawab orang-orang yang ragu akan mungkinnya penerapan syariat Islam, Dr. Imarah dengan tegas menyatakan penerapan syariat Islam itu sangat mungkin sekali. Diturunkannya al-Quran adalah bukti nyata penerapan syariat Islam itu mungkin.

Menurut Dr. Imarah, sebab utama suksesnya Revolusi 25 Januari silam adalah pertolongan dari Allah. Dia juga mengkritik tegas kekuasaan militer yang semena-mena terhadap rakyatnya. Menurutnya, militer memiliki tugas khusus dan utama yang bukan mengatur pemerintahan.

Dalam pertemuan yang khusus dihadiri oleh mahasiswa asing di Mesir ini, Dr. Imarah secara panjang lebar menjelaskan esensi pemerintahan Islam dan hubungannya dengan revolusi.

Dr. Imarah menjelaskan arti revolusi (tsaurah), dan perbedaannya dengan perbaikan (islah). Menurutnya, di satu sisi kedua istilah memang memiliki pengertian yang sama, yaitu perubahan yang mendalam dan mengakar. Namun terdapat perbedaan dari segi cara mencapai perubahan tersebut. Perubahan dalam revolusi cenderung cepat, sedangkan perubahan dalam islah cenderung bertahap dan memakan waktu lama.

Lebih lanjut soal pemerintahan Islam, Dr. Imarah menjelaskan esensi utama dalam pemerintahan Islam adalah syuro. Oleh karenanya, di dalam al-Quran hanya disebutkan istilah Ulil Amri untuk menunjukkan pemerintah, bukan istilah Wali Amri.

Bedanya adalah, pemerintahan Ulil Amri menitikberatkan kepada syuro atau dibangun diatas lembaga (muassasah), sedangkan pemerintahan Wali Amri hanya berdasarkan perseorangan. Dalam hal ini, dia banyak memberikan contoh-contoh syuro yang terjadi pada masa Sahabat dulu.

"Sistem pemerintahan Islam adalah sistem syuro," ujarnya.

Untuk menegaskan hal ini, bahkan Dr. Imarah mengatakan bahwa syuro adalah bagian dari kaidah dalam syariat Islam.

"Syuro merupakan bagian dari kaidah syariat Islam," tegasnya lagi.

Menanggapi pertanyaan dari hidayatullah.com tentang bagaimanakah bentuk khilafah Islamiyah mendatang, Dr. Imarah menegaskan bahwa bentuk pemerintahan itu tidak penting dalam Islam. Baik khilafah Islamiyah itu berbentuk sebuah republik ataukah kerajaan, itu tidak penting menurutnya. Yang terpenting di dalam pemerintahan Islam itu terdapat syuro.

Dr. Imarah juga mengkritik orang-orang yang mengharamkan revolusi dan partai politik. Menurut beliau, orang-orang seperti ini masih beranggapan taat kepada Wali Amri adalah wajib. Padahal dalam al-Quran sudah ditegaskan bahwa yang wajib ditaati itu adalah Ulil Amri, bukan Wali Amri.*



*http://www.hidayatullah.com/read/24464/27/08/2012/dr.-imarah:-revolusi-mesir-awal-kebangkitan-dunia-timur.html




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar