"Bahagia di Jalan Taqwa" |
Di Hari Raya ini kader-kader PKS masih tetap setia membersamai masyarakat. Ada yang bertugas di posko mudik ada juga yang bertugas sebagai khotib idul fitri, termasuk admin yang kali ini mendapat amanah dari masyarakat sekitar untuk menjadi khotib sholat Idul Fitri yang diselenggarakan di salah satu lapangan.
Tema yang kami sampaikan adalah...
'Bahagia di Jalan Taqwa'.
Berikut kami sampaikan isi khutbah tiada lain adalah sebagai bentuk 'tawashou bil haq' sesama muslim.
Ma’asyirol Muslimin rohimakumullah
Hari ini kamu muslimin di seluruh dunia merayakan Iedul Fitri, hari kemenangan iman atas segala hawa nafsu. Hari ini bergema di seantero dunia kalimat Takbir, Tahlil dan Tahmid, membesarkan asma Allah, mentauhidkan dan memuji Keagungan-Nya. Seluruh kaum muslimin berbondong-bondong menuju lapangan dan masjid-masjid untuk melaksanakan sholat ied, bersujud di haribaan Allah sekaligus sebagai Syi’ar kebesaran Islam. Inilah hari yang penuh kebahagiaan bagi Umat Islam.
Kebahagiaan dan kemenangan itu diraih setelah sebulan penuh lamanya kita digembleng secara fisik, mental, jasmani dan ruhani, dalam sebuah madrasah istimewa, madrasah Ramadhan. Melalui puasa, tarawih, dzikir, tadarus, shodaqoh, pengajian dan serangkaian ibadah-ibadah lainnya yang kita kerjakan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap Ridho dari Allah SWT.
Jama’ah sholat ied yang berbahagia,
Tak henti-hentinya kita panjatkan syukur kita kepada kepada Allah SWT yang atas limpahan nikmat tak terkira telah menjadikan hari ini, Hari Iedul Fitri sebagai hari yang penuh kebahagiaan dimana kita bisa berkumpul dengan keluarga kita, handai taulan-sanak famili kita dengan mengenakan pakaian yang bagus-bagus, dengan aroma yang harum mewangi, dengan senyum bahagia yang menghiasi wajah kita, dengan aneka hidangan yang tersajikan, berkumpul semua. Sungguh kebahagiaan yang tak terkira yang membuat orang-orang rela untuk bersusah payah untuk mudik ke kampung halaman, bertemu dan berkumpul dengan sanak saudara.
Kalaupun diantara keluarga kita ada yang sudah tidak bersama lagi dengan kita, yang sudah lebih dahulu Allah panggil ke haribaannya, kita yakin dan kita berharap kepada Allah bahwa kelak kita akan berkumpul lagi dengannnya dalam suasana yang bahagia di surgaNya sebagaimana janji Allah SWT:
“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan kembali -Kami kumpulkan kembali- anak cucu mereka dengan mereka (di surga).” (QS AthThur:21)
Semoga Allah SWT TIDAK HANYA mengumpulkan kita di dunia dalam suasana bahagia TAPI kita senantiasa memohon pada Allah agar kelak di negeri akhirat Allah juga akan mengumpulkan kita, mengumpulkan keluarga kita dalam suasana bahagia di surga-Nya. Amin Ya Mujibassailin.
ALLAHU AKBAR 3x Walillahil hamd,
Jamaah sholat ied yang dirahmati Allah SWT,
Kita semua memiliki satu keinginan yang SAMA dalam hidup dan kehidupan ini, yaitu KEBAHAGIAAN HIDUP. Hidup yang bahagia. Kehidupan yang menyenangkan, yang menentramkan. Kita ingin berkumpul dengan keluarga kita dalam suasana bahagia ketika di dunia dan berkumpul kembali kelak di akhirat dalam kondisi yang lebih berbahagia di surga, yang kekal, yang abadi, yang tidak ada perpisahan kembali. ITULAH KEBAHAGIAAN YANG HAKIKI. KEBAHAGIAAN DI SURGA NAN ABADI.
Rasulullah saw bersabda:
“Jika penduduk surga sudah masuk kedalam surga, maka malaikat memberi pengumuman: “Sesungguhnya kalian di surga akan tetap hidup dan tidak akan mati. Kalian akan selalu sehat dan tidak akan pernah sakit. Kalian akan tetap muda dan tidak akan tua. Dan kalian di surga akan senantiasa berada dalam kenikmatan dan tidak akan mendapat kesusahan.” (HR Muslim)
Ma’asyirol Muslimin rohimakumullah
Inilah KEBAHAGIAAN yang hakiki, yang seharusnya kita cari, yang menjadi cita-cita kita tertinggi. Kebahagiaan berkumpul bersama keluarga kita, di kampung abadi -surga jannatul firdaus- selamanya.
Lalu bagaimana caranya agar keinginan kita, yang sama-sama ingin hidup bahagia di surga bisa terwujud? Allah SWT telah menegaskan bahwa surga hanya Allah berikan bagi hamba-hambaNya yang bertaqwa sebagaimana firmannya:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman surga dan mata air-mata air” (QS Adz-Dzariyat:15)
Jama’ah Ied yang berbahagia
Melalui Ramadhan yang telah kita lalui Allah SWT bermaksud untuk membentuk kita menjadi pribadi-pribadi yang bertaqwa…
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (2:183)
Hari ini, di hari Idul Fitri adalah hari wisuda bagi alumni-alumni Ramadhan dengan mendapat predikat MUTTAQIN…Orang-orang yang bertaqwa.
Tugas kita selanjutnya adalah menjaga PREDIKAT TAQWA hingga tutup usia agar kita mendapat husnul khotimah.
Allahu Akbar 3x walillahilhamd
Kaum Muslimin rahimakumullah
Untuk menjaga TAQWA maka kita harus melestarikan nilai-nilai TAQWA yang seperti diungkapkan Imam Ali bin Abi Tholib bahwa ada 4 unsur utama TAQWA.
Pertama: Al-Khoufu minal Jalil
Rasa takut hanya kepada Allah SWT. Rasa takut pada Allah lahir dari adanya perasaan selalu diawasi Allah. Lahir dari keyakinan bahwa Allah SWT Maha Melihat baik yang lahir maupun tersembunyi di batin. Dan Puasa telah mendidik kita bahwa Allah Maha Melihat. Kita begitu patuh untuk tidak makan minum di saat puasa walaupun dalam kondisi sepi sendirian. Kita pun tidak akan berbuka puasa walaupun hanya kurang satu menit lagi. Karena kita yakin Allah Maha Melihat.
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy[1453] Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya. dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS AL Hadid: 4)
Rasa takut dan rasa diawasi Allah itulah yang akan menjadikan kita pribadi yang selalu berhati-hati dalam bertindak dan berucap.
Kedua: Al-amalu bittanzil
Orang bertaqwa adalah orang yang gemar dalam beramal, istiqomah dalam beribadah. Orang bertaqwa tidak mengenal istilah ‘musim taat’ yang hanya ibadah di bulan ramadhan saja. Karena sesungguhnya ibadah yang disukai Allah adalah ibadah yang terus menerus walaupun sedikit.
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan walaupun sedikit”(HR Bukhari dan Muslim)
Allah SWT berfiman:
“Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu kematian” (15:99)Oleh karenanya, junjungan kita Nabi Muhammad saw mengajarkan kepada kita semua, agar setelah selesai menunaikan puasa di bulan Ramadhan, kita sambung dengan puasa 6 hari di bulan Syawal ini. Nabi bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan berpuasa setahun penuh.”
Sabda Nabi ini untuk mendorong umatnya agar istiqomah dalam ibadah, karena sesungguhnya Hati manusia hanya bisa tetap suci, tetap fitri dengan melanggengkan ibadah kepada Allah. Ibadah adalah makanan hati, ibadah adalah gizi bagi hati kita. Hati yang terus diberikan makanan dan gizi berupa ibadah dan ketaatan adalah hati yang akan tetap sehat, hati yang akan tetap suci dan fitri.
Allahu Akbar 3x walillahilhamd
Kaum Muslimin rahimakumullah
Unsur TAQWA yang ketiga kata Imam Ali: “Al-Qona’ah bil qolil”
Orang yang bertaqwa adalah mereka yang selalu bersyukur dengan segala pemberian Allah tanpa menghitung besar kecilnya.
Nabi Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Bukanlah orang yang kaya itu adalah orang banyak hartanya, akan tetapi yang disebut orang kaya adalah orang yang kaya hatinya” (HR. Bukhori)
As Syaikh Ahmad Ar Rifa’i dalam kitabnya yang berjudul Riayatal Himmah menyatakan bahwa orang yang qonaah adalah mereka yang tenang hatinya mengharap ridho Allah semata serta mengambil dunia seperlunya sesuai dengan kebutuhan, sekira dapat digunakan untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
Orang yang BETAQWA adalah mereka yang untuk urusan dunia maka melihat yang ada di bawahnya sedang untuk urusan akhirat dia melihat yg diatasnya.
Dia tidak akan pernah mengeluh apalagi memprotes kebijakan Allah Swt atas dirinya, sebab ia merasa bahwa anugerah Iman, Islam dan Ibadah yang diberikan kepadanya sudah lebih dari cukup untuk membuatnya tetap tersenyum di dunia dan akherat kelak. Imam Syafi’i menegaskan, “Bila anda memiliki hati yang serba puas maka anda sejajar dengan pemilik semua isi dunia.”
Kaum Muslimin rahimakumullah
Yang ke-empat dari unsur TAQWA adalah “Al-isti’dadu li yaumi rohil”
Orang bertaqwa adalah mereka yang selalu bersiap-siap untuk perjumpaan dengan Allah di Hari Akhir. Yang menjadi obsesi dan cita-cita tertinggi orang bertaqwa adalah KEBAHAGIAAN DI AKHIRAT. Karena dia mengetahui dan meyakini bahywa DUNIA tidak ada apa-apanya dibanding Akhirat.
Nabi SAW bersabda:
"Perbandingan dunia dengan akhirat, seperti seseorang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut, lalu diangkatnya maka air yang menempel di jari itulah dunia sedangkan lautan itulah akhiratnya." (HR.Muslim)
Maka berbahagialah orang-orang yang menjadikan dunia hanya sebagai sarana bukan tujuan, karena tujuan yang akan menghantarkan kebahagiaan hanyalah Akhirat. Dan untuk akhiratlah kita hendaknya saling berlomba sebagaimana firman Allah SWT:
وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“…dan untuk kebahagiaan akhirat yang demikian itulah hendaknya orang berlomba-lomba” (83:26)
Allahu Akbar 3x walillahilhamd
Jamaah sholat ied yang berbahagia,
Kebahagiaan hidup hakiki hanya ada di negeri abadi. Allah telah menjanjikan kenikmatan dan kebahgiaan di surga hanya bagi hamba-hambaNYa yang bertaqwa. Maka marilah kita jaga, kita pertahankan taqwa hingga tutup usia. Dengan menjaga nilai-nilai taqwa itulah, maka –insya Allah- tatkala sudah tiba waktunya kita dipanggil menghadap Allah, Allah akan memanggil kita dengan suara merdu:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ
ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي
وَادْخُلِي جَنَّتِي
“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, dan Masuklah ke dalam syurga-Ku.” (89:27-30)
Semoga Allah SWT menjadikan kita semua menjadi orang yang sukses dari Ramadhan ke Ramadhan. Sukses mendapat gelar MUTTAQIN. Sukses mempertankannya hingga kita semua mendapat husnul khotimah. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
1 Syawal 1433 H
(Ahad, 19 Agustus 2012)
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar