TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Husin Yazid menyangsikan bahwa kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan golput pada putaran kedua.
"Dari hasil survei kami, benar bahwa 90 persen mengatakan akan golput, tapi kalau elit partai menentukan calon, maka mereka akan mengikuti," katanya ketika dihubungi Tempo, Jumat 10 Agustus 2012.
Survei ini telah dilakukan sejak 1 sampai 6 Agustus lalu dengan menanyai sebanyak 880 warga Jakarta. Di dalam survei itu, Husin menjelaskan, ada pertanyaan khusus untuk para simpatisan PKS, PPP dan Golkar. "Tapi itu belum publikasikan, minggu depan rencananya atau sehabis lebaran dipublikasikan," ujarnya.
Menurut dia tidaklah heran, bila Joko Widodo dan Fauzi Bowo berusaha berebut suara dari PKS. Pada putaran satu kemarin, PKS berhasil mengumpulkan sekitar 11 persen suara.
"Kader mereka ini sangat terkenal loyalitasnya, dukungan PKS akan jadi semacam pemicu kemenangan," ujarnya. "Mereka pasti akan ikut arahan elit partai apakah netral atau berpihak kepada salah satu calon. Jadi siapapun yang didukung PKS berpotensi untuk menang."
Ia pun yakin prediksinya kali ini akan kembali tepat. "Pada putaran pertama saja cuma Puskoptis yang menyatakan Pilkada akan berlangsung dua putaran," ujarnya.
Adapun untuk putaran keduanya unsur ideologi menurut dia akan banyak berperan. "Kalau putaran satu manyarakat lebih ditentukan figur, kalau putaran kedua sebaliknya akan lebih bernuansa ideologi, terlebih banyaknya isu SARA akhir-akhir ini."
Sejauh ini PKS Jakarta belum menentukan sikap untuk mengusung salah satu dari dua kandidat yang melaju pada putaran kedua. "Kami ingin konsolidasi internal, menyamakan persepsi dari kepala hingga ujung kaki, sehingga semuanya dapat berjalan ke arah yang sama," kata Ketua DPW PKS Jakarta Selamat Nurdin.
"Dari hasil survei kami, benar bahwa 90 persen mengatakan akan golput, tapi kalau elit partai menentukan calon, maka mereka akan mengikuti," katanya ketika dihubungi Tempo, Jumat 10 Agustus 2012.
Survei ini telah dilakukan sejak 1 sampai 6 Agustus lalu dengan menanyai sebanyak 880 warga Jakarta. Di dalam survei itu, Husin menjelaskan, ada pertanyaan khusus untuk para simpatisan PKS, PPP dan Golkar. "Tapi itu belum publikasikan, minggu depan rencananya atau sehabis lebaran dipublikasikan," ujarnya.
Menurut dia tidaklah heran, bila Joko Widodo dan Fauzi Bowo berusaha berebut suara dari PKS. Pada putaran satu kemarin, PKS berhasil mengumpulkan sekitar 11 persen suara.
"Kader mereka ini sangat terkenal loyalitasnya, dukungan PKS akan jadi semacam pemicu kemenangan," ujarnya. "Mereka pasti akan ikut arahan elit partai apakah netral atau berpihak kepada salah satu calon. Jadi siapapun yang didukung PKS berpotensi untuk menang."
Ia pun yakin prediksinya kali ini akan kembali tepat. "Pada putaran pertama saja cuma Puskoptis yang menyatakan Pilkada akan berlangsung dua putaran," ujarnya.
Adapun untuk putaran keduanya unsur ideologi menurut dia akan banyak berperan. "Kalau putaran satu manyarakat lebih ditentukan figur, kalau putaran kedua sebaliknya akan lebih bernuansa ideologi, terlebih banyaknya isu SARA akhir-akhir ini."
Sejauh ini PKS Jakarta belum menentukan sikap untuk mengusung salah satu dari dua kandidat yang melaju pada putaran kedua. "Kami ingin konsolidasi internal, menyamakan persepsi dari kepala hingga ujung kaki, sehingga semuanya dapat berjalan ke arah yang sama," kata Ketua DPW PKS Jakarta Selamat Nurdin.
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar