Jumat, 17 Agustus 2012

Di Penghujung Ramadhan

Oleh Abu Izzuddin

"Tiada satu haripun yang merekah fajarnya, kecuali ia berkata : Aku adalah makhluk yang baru, yang menjadi saksi dari amal perbuatanmu, maka ambillah bekal dariku, karena aku tidak akan pernah kembali lagi hingga hari kiamat" ( Al Hadist )

Sedih, gundah gulana dan terharu, rasa inilah yang mendera hati dan perasaan Rasulullah SAW dan para sahabat di setiap akhir ramadhan. Tangis dalam sujud-sujud yang panjang, derai airmata dalam lantunan bacaan ayat-ayat suci al-qur’an dan gemuruhnya dada dalam tiap munajat jiwa kepada Robbul ‘alamiin.

Sungguh mereka lalai dengan dunia mereka, karena hati dan pikiran mereka disibukkan dengan dzikir dan ikhtiar demi mencapai derajat taqwa tertinggi.
Mereka menyadari betul, bahwa saat-saat terbaik yang ALLAH SWT berikan kepada mereka akan segera berakhir. Kesempatan yang besar untuk meraih sebanyak-banyaknya kemuliaan hidup di akhirat akan segera berakhir.
Mereka menyadari, kesempatan untuk memohon maghfiroh atas setiap dosa dan kesalahan tidak pernah datang dua kali.
Mereka menyadari bahwa ramadhan tahun ini memiliki kewajiban yang harus ditunaikan saat ini juga, sedang ramadhan yang akan datang ( jika memang ALLAH masih menghendaki mereka masih hidup ) sudah memiliki kewajiban yang berikutnya.

Setiap waktu/detik yang dilalui, ada tugas dan kewajiban di masing-masing waktu tersebut. Maka dikatakan bahwa waktu takkan pernah kembali.

Duhai ramadhan, pelan namun pasti engkau pergi meninggalkan jasad dan jiwa ini, yang masih teronggok mengais maghfiroh dan rahmat dari ROBBUL 'ALAMIIN...
Engkau akan pergi selamanya dan hanya akan menemuiku kembali sebagai saksi di hadapan pengadilan di hadapan ROBBku kelak.

Duhai ROBBI…
Jadikan kegalauan hati kami karena kepergian ramadhan ini sebagai bukti, betapa hambaMu ini sangat mencintai anugrah ramadhan yang terindah ini.
Duhai ALLAH yang Maha Pengasih....
Kasihanilah jiwa yang dhalim, lemah dan lalai ini.
Hanya ENGKAU yang bisa mengampuni tiap titik noda dan dosa diri ini...

Walau tak sempurna, terimalah ibadah siyam kami…
Terimalah qiyam, rukuk dan sujud-sujud kami…
Terimalah bacaan-bacaan qur’an kami…
Terimalah zakat dan sedekah-sedekah kami…
Terimalah tahmid, takbir, tahlil dan dzikir-dzikir kami…
Terimalah taubat kami…
Kabulkanlah do’a – do’a kami, wahai Dzat yang maha mengabulkan do’a…



___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar