Jumat, 21 September 2012

Aleg PKS Monitoring Kualitas Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji

Anggota Komisi IX DPR Herlini Amran saat melakukan pengawasan kesehatan haji di Embarkasi-Debarkasi dan Transit Haji Batam meminta petugas kesehatan haji meningkatkan survailans dan monitoring pelayanan kesehatan haji terhadap Jamaah Calon Haji (JCH) kategori resiko tinggi.

“Saya minta Petugas Kesehatan Haji untuk serius meningkatkan pelayanan kesehatan kepada JCH ketika pelaksanaan haji berlangsung untuk meminimalisir jemaah menderita penyakit dan peningkatan angka kematian,” kata Anggota DPR asal Wilayah pemilihan Kepulauan Riau, Jumat (21/09).

Seperti diketahui, Embarkasi Haji Batam melayani JCH sebanyak 23 kloter, kloter 1 masuk asrama tanggal 20 September 2012 dan berangkat 21 September 2012. Kloter terakhir akan masuk asrama 11 oktober 2012 dan berangkat 12 Oktober 2012. Jumlah jamaah haji yang berangkat dari Embarkasi Haji Batam tahun 2012 sebanyak 9888 orang, dengan komposisi yang berasal dari Kepri 992 orang, Jambi 1403 orang, Kalimantan barat 2339 orang, Riau 5044 orang.

Herlini yang juga merupakan Tim Pengawas Kesehatan Haji DPR mengatakan, “Di Kloter 1 ini, Jumlah JCH dari Kepri (210 oarng dari TPI, Batam 45 orang, Lingga 56 orang, Bintan 60 orang, Anambas 12 orang, Natuna 58 orang,” ujarnya.

Legislator Partai Keadilan Sejahtera itu berharap Petugas Kesehatan Haji agar serius menangani jamaah kategori resiko tinggi. Terlebih, kebijakan Menteri Agama tahun 2012 memprioritaskan JCH berusia 87 keatas. Herlini mengatakan, “Di Embarkasi Haji Batam cukup banyak JCH yang berusia diatas 70 tahun keatas,” tuturnya.

Tetapi yang sangat Herlini sesalkan adalah, adanya beberapa JCH di Embarkasi Haji Batam berusia 70 tahun keatas yang tidak didampingi anggota keluarga, “Mestinya PKH lebih memasifkan informasi untuk meminta JCH lansia harus didampingi anggota keluarganya,” imbuhnya.

Anggota DPR yang membidangi masalah Kesehatan dan Tenaga Kerja itu meminta Pemerintah untuk segera melakukan perbaikan pelayanan kepada jamaah haji tahun ini untuk terus meminimalisir angka kematian dan kasus penyakit pada jamaah haji yang meningkat tiap tahunnya.

Terakhir, Herlini mengucapkan, “Selamat jalan ‘Tamu Allah’. Semoga Jemaah Haji Tahun ini menjadi Haji ‘Mabrur’ dan diterima seluruh amal ibadahnya, sehingga pulang ke Indonesia dapat menjadi teladan bagi lingkungannya,” pungkasnya.

PETUGAS KESEHATAN HAJI

1. PKJH (Pemeriksa Kesehatan Jemaah Haji) bertugas: melakukan perawatan dan pemeliharaan kesehatan jemaah haji pada masa tunggu keberangkatannya (deteksi dini, penjagaan dan penyiapan jemaah haji agar mandiri dan istitha’ah secara fisik dalam menunaikan ibadahny). Terdiri dari: (1) Dokter Umum atau Spesialis (Puskesmas/RS, dan (2) Perawat di Puskesmas/RS.

2. TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia) bertugas: memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jemaah kelompok terbangnya serta tugas-tugas administrasi. Terdiri dari Dokter Umum dan Perawat yang lulus seleksi rekruitmen sebagai TKHI sesuai SK Menkes.

3. PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia) bidang Kesehatan bertugas: memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jamaah haji di daerah kerja (Daker) dan sektor serta tugas-tugas administratif di arab saudi. Terdiri dari Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Perawat, Apoteker, Sanitarian Survailans, dan tenaga kesehatan lainnya (Ahli Gizi, analis kesehatan, radiografer, rekam medis.



___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Kamis, 20 September 2012

Puskaptis: Hanya PKS yang Solid

Hasil quick count bebrapa lembaga survey menunjukan selisih suara antara Fauzi Bowo dengan Jokowi tipis. MNC Research merilis Fauzi Bowo 47,09% dan Jokowi 52,91%. Sedang LSI Fauzi Bowo 46.19%, Jokowi 53.81%.

Dari hasil qucik count ini tampak ada kenaikan signifikan suara Fauzi Bowo di putaran dua. Dari 34,05% (putaran 1) menjadi 46,19% (putaran 2 quick count versi LSI) jadi ada kenaikan 12,14%.

Tambahan suara Fauzi Bowo dari mana?

Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid tambahan suara untuk Fauzi Bowo hanya berasal dari suara para loyalis PKS pendukung pasangan calon Hidayat Nur Wahid-Didik J pada putaran pertama lalu. "Kecuali PKS, suara pendukung lain terbelah," ujar Husin seperti dimuat di koran Tempo (21/19). Bahkan Manajer Riset Lingkaran Survei Indonesia, Setia Darma, mengungkapkan hal yang sama .

Seperti sudah diketahui, pada putaran pertama pemilu kada DKI Jakarta pasangan Hidayat-Didik yang diusung PKS memperoleh suara 11,72 % sedang hasil putaran dua menunjukkan ada kenaikan suara Fauzi Bowo sebesar 12,14 % dan ini sebagian besar berasal dari suara PKS.

Fakta ini menunjukkan PKS masih menjadi partai paling SOLID sekaligus membuktikan struktur dan kader PKS punya komitmen pada hasil syuro. Inilah Partai Kader Sejati dengan loyalitas yang tak bisa digoyahkan oleh berbagai isu, fitnah, caci maki yang bertebaran di media.

Soliditas antara suara qiyadah dengan lapisan kader inilah rahasia kekuatan PKS yang tak dimiliki dan tak bisa ditiru oleh partai-partai lain. Syuro yang menjadi landasan gerak dan ketsiqohan para kader inilah yang menjadi modal besar bagi partai dakwah ini dalam melangkah mengarungi setiap fase menuju kejayaan ummat. Jatuh bangun dalam pilkada, pileg, adalah biasa dalam pendakian menuju kemenangan.

Kalau engkau terluka
Mereka juga
Ini hanyalah waktu-waktu yang sama
Tempat dipergilirkan nasib-nasib kita
Suatu waktu mereka di sana
Di waktu lain engkau juga
Biar Dia tahu siapa yang tulus bekerja
Dan siapa yang hanya berkata-kata


*by: Admin PKS Piyungan 

---***---


---***--



 ___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Gubernur dari PKS Raih Penghargaan Energi Prabawa | Pengembangan Energi Baru Terbarukan

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno kembali meraih penghargaan dari pemerintah pusat di bidang energi Prabawa karena dinilai memberi perhatian terhadap pengembangan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT).

"Ya, ada tiga gubernur yang diberi pemerintah penghargaan energi Prabawa. Saya diminta untuk memaparkan potensi energi Sumbar," kata Irwan Prayitno.

Ia mengatakan, penghargaan Energi Prabawa diberikan kepala gubernur yang berkomitmen dalam mendorong dengan kebijakan pemanfaatan sumber daya EBT.

Proses penyeleksian sudah cukup panjang, maka dari 33 provinsi terpilih tiga gubernur dan diminta untuk presentasi di Jakarta 21 September 2012.

Ia mengungkapkan Pemprov Sumbar terus berupaya mendorong pemerintah kabupaten dan kota mengembangkan sumber daya alam, seperti panas bumi dengan potensi 1.656 Mwe, sumber air, biogas. Kemudian potensi matahari atau energi surya dengan potensi 4,80 Kwh/M2/Day dan potensi angin 3-6 M/S.

Kini ratio elektrifikasi Sumatera Barat sudah mencapai 71,54 persen atau berada di atas posisi nasional dan ratio desa berlistrik sudah 94 persen.

Gubernur menyampaikan, kebijakan pengembangan energi di Sumbar, diterapkan di antaranya melakukan inventarisasi potensi energi baru dan terbarukan yang dapat dikembangkan.

Selain itu, telah diterbitkannya Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Sumatera Barat Nomor 07 tahun 2012 tentang Pengelolaan Panas Bumi, serta membuat Perda tentang Ketenagalistrikan (Ranperda pada Tahun 2011).

Kemudian membentuk unit pelayanan terpadu satu pintu untuk pelayanan perizinan, sehingga memudahkan investor ke daerah ini.

Selanjutnya, penyusunan rencana umum ketenagalistrikan daerah Sumatera Barat untuk 2005-2020 dan terus promosi dan fasilitasi investor untuk pengembangan energi hidro, serta memfasilitasi pembebasan lahan.

Gubernur mengarakan, pihak memberi masukan kepada pemerintah pusat, dimana perlu adanya penyediaan anggaran bersumber dari APBN tujuang untuk eksplorasi energi panas bumi daerah.

Melalui langkah itu, bisa memenuhi kebutuhan listrik enam persen daerah Sumbar yang belum dialiri listrik khususnya daerah terpencil dan wilayah terpencil.

Kemudian diperlukan penelitian dan pengembangan potensi energi baru dan terbarukan lainnya, seperti angin, matahari, biomassa, dan arus laut sehingga mendapatkan data yang lengkap.

"Yang terpenting jaminan pembelian "renewable" energi khususnya energi hidro dan panas bumi yang dikembangkan swasta oleh PT. PLN," demikian gubernur.(ANTARA News)



___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Dubes AS Akan Datangi PKS Bahas Film 'Innocence of Muslims'

Dubes Amerika Serikat (AS) Scott Marciel
KOMPAS - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Scot Marciel akan mendatangi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jumat (21/9/2042). Kedatangan Scot untuk membahas kontroversi film Innocence of Muslims.

Hal itu disampaikan oleh Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Pilkada DKI Jakarta, di Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Kamis (20/9/2012).

"Besok siang, jam setengah 10, Duta Besar Amerika Serikat akan datang ke Fraksi PKS di DPR untuk kita mendialogkan tentang masalah film Innocence of Muslims itu yang menghadirkan beragam kegaduhan di tingkat internasional," kata Hidayat yang baru saja diangkat sebagai Ketua Fraksi PKS DPR itu.

Menurutnya, film produksi AS yang beredar di YouTube itu justru merugikan AS. Tak hanya di Indonesia, film ini menuai protes di berbagai negara, seperti Mesir dan Libya. Di Libya, aksi anarkistis bahkan terjadi hingga menewaskan empat warga AS, termasuk Dubes AS untuk Libya, Christopher Stevens.

"Jadi, ini harus ada pemahaman di Amerika, justru mereka sangat dirugikan dengan hadirnya film yang dibuat di negeri mereka. Karenanya, harusnya AS justru berada di garis terdepan untuk menyelesaikan masalah ini. Jangan dibiarkan kemudian jadi masalah merugikan kepentingan Amerika," ujar mantan calon Gubernur DKI Jakarta 2012 ini.

*http://nasional.kompas.com/read/2012/09/21/0116000/Dubes.AS.Akan.Datangi.PKS.Bahas.Film.Innocence.of.Muslims



___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

PKS Minta OKI Tegas ke Obama Soal Film Anti-Islam

Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI KH Abdul Hakim mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk meminta Presiden AS Barack Obama memberikan sanksi hukum kepada pembuat dan penyebar film 'The Innocence of Muslims'.

"Kami meminta kepada OKI sebagai organisasi negara-negara Islam untuk bertindak cepat dan meminta Obama segera mengambil langkah hukum terhadap warganya yang sudah membuat dan menyebarkan film yang menyakitkan hati umat Islam ini," kata Hakim, Rabu (19/9).

Abdul Hakim mengatakan langkah hukum harus segera diambil Obama karena pembuatan dan penyebaran film yang menghina Nabi Muhammad SAW itu telah menyebarkan kebencian antar golongan umat beragama. Film ini juga memicu gelombang protes diseluruh dunia bahkan menyebabkan empat orang tewas.

Selain meminta OKI mendesak Obama untuk menempuh langkah hukum, Hakim juga meminta OKI untuk mengingatkan Obama bahwa langkahnya mengirimkan pasukan kesejumlah negera Islam yang menentang keras film tersebut justru akan semakin memperuncing masalah.

"Aksi protes tidak akan berhenti hanya dengan menakut-nakuti umat Islam yang melakukan aksi protes. Justru malah semakin memperkeruh keadaan. Seharusnya Obama bisa lebih bijaksana menyikapi hal ini. Apalagi aksi ini bukan muncul tanpa alasan, tapi karena ulah warga AS sendiri," kata Hakim yang juga anggota Komisi VIII DPR RI ini. (Republika online)




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Hidayat Nur Wahid: Siapapun yang terpilih, harus tetap elegan dan jaga kedamaian

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid tampak hadir di kediaman rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Hidayat datang sekaligus menjadi simbol bulatnya dukungan PKS terhadap Fauzi dan Nachrowi Ramli (Foke-Nara).

"Saya diundang Foke, untuk ngobrol, silaturahmi dan sarapan menjelang pencoblosan. Ini bukan sesuatu yang (perlu) dianggap aneh. Mudah-mudahan silaturahmi ini memperkuat kami," ungkap Hidayat yang datang dengan menggunakan baju putih, Jumat (20/9).

Hidayat datang ke rumah dinas yang terletak di Jalan Taman Suropati 7 ditemani Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Triwisaksana sekitar pukul 07.50 WIB. Hidayat mengatakan telah memaksimalkan pengerahan kader PKS untuk mendukung Foke-Nara.

"Kita mencoba berupaya maksimal. Komunikasikan kepada seluruh timses (tim sukses) simpul-simpul massa untuk melaksanakan keputusan partai, mendukung Foke-Nara secara maksimal. PKS telah memilih," ujarnya.

Hidayat berharap siapapun yang terpilih Jakarta tetap aman dan perpolitikan Jakarta harus elegan. Ia mengatakan Pemilu Kada bukan ajang untuk konflik, bukan tempat amarah apalagi dendam.

"Silaturahmi adalah cara yang efektif menghadirkan Jakarta lebih baik. Setelah usaha maksimal, tetap berdoa. Ciptakan kegiatan yang manusiawi, membawa bukti setajam apapun, perpolitikan kita harus elegan," tandasnya.

 ___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Selasa, 18 September 2012

Subhanallah, Hujan Turun Deras Usai Gubernur Jabar Pimpin Sholat Istisqa

Sekitar dua jam pasca Gubernur dan PNS Pemprov Jabar menggelar salat Istisqa
di halaman Gedung Sate, hujan deras mengguyur sebagian wilayah Kota Bandung. -
inilah.com/Riza Pahlevi

Bandung - Sekitar pukul 12.30 WIB, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama jajaran pegawai di lingkungan Pemprov Jabar selesai menjalani sholat istisqa di halaman Gedung Sate Kota Bandung (18/9). Tak berselang lama, sekitar dua jam kemudian, hujan deras mengguyur sebagian wilayah Kota Bandung.

Berdasarkan pantauan INILAH.COM, hujan cukup lebat turun sekitar 15.30 WIB membasahi wilayah Ujungberung dan sepanjang Jalan Soekarno Hatta (By Pass). Tidak hanya itu, awan hitam pun menggelayut di langit Kota Bandung. Sawah kering di sepanjang Jalan Soekarno Hatta juga mulai tergenangi air.

"Alhamdulillah hujan turun juga, tadi memang suasana cukup panas tapi setelah turunnya hujan ini akhirnya lega juga," kata salah seorang warga Jatnika saat ditemui di Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung, Selasa (18/9/2012).

Sebelumnya dalam khutbah saat salat istiqa, Heryawan mengatakan, dirinya berharap dengan dilakukannya ibadah kali ini di Jabar akan segera turun hujan.

"Mudah-mudahan, besok atau lusa di Jawa Barat dapat secepatnya turun hujan, mengingat saat ini hujan sudah sangat jarang sekali terjadi," ujar Heryawan.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memimpin Salat Istisqa
yang diikuti oleh jajaran pegawai Pemprov. Jawa Barat di halaman Gedung Sate, Bandung, Selasa, (18/9/2012).
(foto: detik.com)




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

PKS: Kebebasan Prita, Pintu Pemenuhan Hak-Hak Pasien di Indonesia

Jakarta – Anggota Komisi IX Bidang Kesehatan DPR Herlini Amran mengapresiasi putusan Mahkamah Agung (MA) kemarin (17/9) yang menyatakan mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali (PK) Prita Mulyasari yang dipidana karena menulis keluhan terhadap layanan di Rumah Sakit Omni Internasional tiga tahun lalu. Dia dinyatakan bebas dari hukuman percobaan enam bulan penjara.

“Secara pribadi saya sangat gembira dan mengapresiasi kemenangan Bu Prita menuntut keadilan ke MA sekaligus merobohkan tembok arogansi pengelola rumah sakit bermodal besar. Bagi saya, Bu Prita adalah sosok teladan bangsa ini, utamanya bagi masyarakat kecil yang kerap dianaktirikan ketika mengkses pelayanan kesehatan,” Kata Anggota Komisi Kesehatan DPR Herlini Amran di Komplek DPR, Selasa (18/09).

Legislator PKS menurturkan, Penting untuk mengambil hikmah atas perjuangan Bu Prita selama ini. Bahwa setiap tenaga kesehatan harus memenuhi hak-hak pasien untuk mendapatkan informasi akurat seputar kesehatannya, sebelum melakukan intervensi apapun. Bahkan tenaga kesehatan bertanggungjawab atas terlaksananya pendidikan kesehatan (Penkes) hingga pasien kembali ke rumahnya. Ini adalah Hak Perlindungan Pasien yang diamanahkan UU Kesehatan di negara kita. “Coba implementasikan pasal 56 payung hukum tersebut di setiap fasilitas kesehatan. Saya yakin angka kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan pasti meningkat,” ujarnya.

Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pun menyatakan a. bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajatkesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya; b. bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanankesehatan bagi masyarakat dengan karateristiktersendiri yang dipengaruhi oleh perkembanganilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi,dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yangharus tetap mampu meningkatkan pelayanan yanglebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agarterwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya;

Herlini mengatakan, Sebaliknya jika tenaga kesehatan tidak profesional dan pengelola fasilitas kesehatan abai terhadap hak-hak pasien, maka sengketa yang serupa dengan Kasus Bu Prita akan terus terjadi dimana-mana. Misal kasus terbaru di Jawa Timur, ada pasien menuntut ganti rugi karena kakinya diamputasi, dan dia merasa tidak diberikan informasi yang utuh oleh tenaga kesehatan disana. “kasus itu tidak perlu terjadi jika semua pihak mematuhi hak-hak perlindungan bagi pasien. Salah paham antara pasien dan pihak rumah sakit dapat diminimalisir, tidak perlu melebar ke kasus-kasus malpraktik,” tuturnya

Herlini juga menghimbau kepada jajaran Kemenkes terkait dan para pengelola fasilitas kesehatan swasta untuk meningkatkanaspek humanisme tenaga kesehatan manakala melayani pasien. “Pastikan bahawa para tenaga kesehatan tersebut memiliki kompentensi ‘Komunikasi Terapeutik’ yang terstandar dan cakap memberikan penkes,” katanya.

Terkait kedua hal tersebut, Herlini kecewa terhadap kinerja Kemenkes dalam hal membina para tenaga kesehatan. “Saya masih sering menerima laporan: ada Dokter Keluarga yang menganaktirikan pasien Askes, perawat yang tega menolak pasien Jamkesmas, dan keluhan para pasien yang diperlakukan seperti robot oleh tenaga kesehatan. Memang penyebabnya multi faktor. Mungkin karena insentif dokter untuk jasa pelayanan Jamkesmas sangat rendah, mungkin karena pihak rumah sakit kerap kesulitan mencairkan klaim Jamkesmas/Jampersal, mungkin juga karena kesejahteraan perawat minimalis sehingga kurang humanis, atau mungkin pembinaan tenaga kesehatan tersebut hanya aspek kognitifnya saja,” ungkapnya.

Terakhir, Anggota DPR asal Wilayah pemilihan Kepulauan Riau ini memandang kemenangan Bu Prita ini adalah pintu pemenuhan hak-hak dan perlindungan pasien di Indonesia. “Apa lagi, jelang 2014 nanti Indonesia akan memberlakukan Jaminan Kesehatan yang berlaku untuk seluruh rakyat. Bukan rahasia lagi, jika pasien-pasien Jamkesmas/Jampersal sering diperlakukan sebagai pasien strata non-prioritas oleh tenaga kesehatan atau pengelola rumah sakit. Bayangkan nanti akan ada pasien BPJS Kesehatan penerima bantuan iuran (PBI) hingga 100 jutaan. Apakah mereka masih akan diperlakukan seperti pasien Jamkesmas/Jampersal sekarang? Tentu paradigmanya harus segera dirubah. Karenanya, saya menuntut Kemenkes agar lebih profesional dalam melakukan pengadaan ribuan tenaga kesehatan penunjang pelayanan BPJS Kesehatan kelak. Pastikan mereka terbina sebagai tenaga kesehatan yang profesional, humanis, dan mengedepankan hak-hak pasien,” pungkasnya.




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Gerakan Somasi Metro TV | Kultwit @afwan_riyadi





Afwan Riyadi
@afwan_riyadi


Ngetwit sebentar soal somasi ya..

1. Ada beberapa poin menarik setelah pertemuan saya dengan bro M.Yusuf dari LBH Muslim Indonesia.

2. Info grafik MetroTV sudah dapat dibawa ke ranah pidana. Krn memenuhi unsur pencemaran nama baik thdp lembaga (ekskul di masjid sekolah).

3. Walau MetroTV dlm pertemuan dg KPI menyangkal telah menyebut ROHIS; tp dlm tayangan terbukti kata ROHIS disebut.

4. Semua yg pernah makan bangku sekolah pasti tahu, ekskul di masjid sekolah ya ROHIS. Apalagi? Ada yg lain? Tidak, kl beda cuma nama aja.

5. Selain unsur pencemaran nama baik lembaga; info grafik metrotv jg memenuhi unsur penistaan agama.

6. Sehingga somasi adalah pilihan langkah yg tepat & elegan; tidak menuai fitnah sebagaimana jika ummat turun ke jalan.

7. Somasi adalah teguran hukum yg ditujukan kpd sebuah media; ditembuskan kpd pihak terkait: KPI, Dewan Pers hingga Polda Metro.

8. Jika dlm waktu yg ditentukan tdk ada respon dr media ybs; maka lanjut ke ranah hukum. Media tsb dipidanakan.

9. Momen ini sgt tepat; kita bisa gebuk pihak2 yg menebar fitnah pd ummat & Islam. Blunder musuh hrs dimaksimalkan.

10. Sayangnya 1 hal : saya kurang berhak mengajukan somasi. Somasi akan sgt telak jika dilayangkan oleh ROHIS sekolah.

11. Nah sebagian adik2 ROHIS sering tidak siap untuk berurusan dg pengadilan. Padahal mereka pihak yg benar & posisi sdg menuntut.

12. Mental block saat masuk gd.pengadilan, diminta keterangan oleh polisi & kejaksaan dll sering terjadi; baik dr adik2 kt & lingkungan.

13. Apa sekolah mendukung somasi dr ROHIS mereka? Apa ortu mendukung anaknya maju ke pengadilan?

14. Harusnya maju terus & bs didukung. Ini adalah langkah pembelajaran & pematangan mental yg luar biasa. They'll never walk alone kok.

15. Ada LBH Muslim sbg pengacara, ada saya yg support dr belakang, ada teman2 semua yg support lewat sosial media.

16. Ini yg diketahui benar oleh MetroTV, mereka gebuk siswa sekolah yg phobi pd pengadilan. Andai LDK yg difitnah, bisa habis mereka.

17. Mereka jg tahu benar, awal dakwah Islam banyak dilakukan di sekolah2 menengah. Di kampus, mereka sdh jadi & siap bekerja.

18. Maka tepat benar strategi mereka mencegah penetrasi dakwah di sekolah2 lewat ROHIS. Ini yg harus segera kita lawan!

19. Maka mohon doanya, sy sdg menggalang & approach bbrp sekolah untuk berani maju ke ranah hukum. Tdk mudah, tp harus dilakukan.

20. Untuk menjaga kesinambungan dakwah Islam pd generasi muda.

21. Kalaupun ada radikalisme, kemarahan dll; itulah anak muda. Kalau tak tersalur ke ROHIS, tersalur ke yg lain. Kayak gak pernah muda aja.

22. Maka (maaf) naif sekali penelitian Prof.Bambang soal radikalisme di SMA. Kalau gak radikal Islam, mrk radikal kiri atau hedon. Lbh ancur.

23. Justru ROHIS yg membimbing "darah muda" mrk dalam amal2 Islam yg positif & diarahkan untuk tdk terlibat anarki yg membawa fitnah pd umat.

24. Kembali ke somasi; pihak KPI sudah tepat dg mengundang mereka audiensi. Semoga ini jadi tamparan keras ke metrotv.

25. Langkah km, selain menggalang dukungan dr ROHIS sekolah2; jg menunggu undangan KPI audiensi dg metrotv yg rencana dilakukan dlm wkt dkt.

26. Mau dibilang bhw kita pasti kalah krn lawan-nya kakap; biarkan saja. Kami mencoba mengajarkan umat untuk bs ambil jalan legal ..

27. .. Dlm mensikapi fitnah2 yg ditebar musuh. DR.HNW pernah menang lawan AS saat di fitnah. Mengapa ROHIS harus takut lawan MetroTV?

28. Jadi bukan hanya parlemen jalanan yg bisa dilakukan ummat. Kita juga bisa lakukan tindakan hukum.

29. anak2 ROHIS vs taipan media. Kalah gak malu, menang jadi momen luar biasa. Enak kan? Makanya ini momen bagus.

30. Gitu aja. Mohon support & edukasi ke teman2 ROHIS untuk berani maju ke ranah hukum. Pengadilan gak semua jahat kok, msh ada harapan.

Billahi tawfiq walhidayah .. Bnyk yg usul kita geruduk MetroTV aja --> sebaiknya jangan. Itu memang maunya mereka. Jd amunisi buat fitnah kt.

Polanya kan udah keliatan banget : provokasi-> umat demo-> fitnah bhw Islam itu kejam. Kita respon dg cara elegan: Hajar di sosmed & hukum.

Dan tampak sekali, pasca terbongkarnya makar 9/11 kemarin; AS, Zionis & bebek2nya perlu isyu baru gebuk ummat.

Film abal2 IoM segala jadi bahan. Trus grebekan2 Densus, opini ROHIS=teroris, trus Newsweek.. Kebaca.




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Senin, 17 September 2012

Anomali Toleransi di Dunia Barat




Rihan Handaulah
@rihandaulah
(Alumni Rohis sedang kuliah di Belanda)


Hari ini di kelas saya belajar mata kuliah Cross Cultural Management dengan Textbook-nya yaitu: Culture and Organization tulisan Geert Hofsetde, salah satu pakar manajemen terbaik di Eropa dari Univ Maastricht. Yang menarik adalah bagian yang membahas Cultural Dimension. Disebutkan bahwa budaya erat kaitannya dengan sejarah, dan dalam satu bagian tentang kecenderungan penerimaan akan perbedaan beliau mengatakan:

“..Islam dalam sejarahnya lebih toleran kepada agama lainnya daripada Katolik Roma. Perang Salib adalah produk intoleransi Kristiani bukan Muslim. Di kesultanan Usmani, ahli kitab bisa hidup bebas mengamalkan ajaran mereka, dengan suatu kewajiban membayar pajak. Di sisi lain, bahkan Protestan yang dianggap lebih “broad-minded” memakan korban dari intoleransi beragama seperi Michael Servetus yang dibakar hidup-hidup oleh pengikut John Calvin di Genewa tahun 1553. Mereka juga membakar orang-orang yang disangka sebagai tukang sihir. Bahkan di di awal abad 21, fundamentalis Kristen menyatakan Harry Potter karya J.K.Rowling adalah karya setan.“ (hal. 228)

Menarik untuk kita simak bahwa peradaban pernah mengalami satu benturan yang dahsyat. Dengan membaca sejarah kita bisa bersikap bijak. Refleksi atas sejarah mestinya membawa kita kepada kesadaran kolektif yang membentuk budaya saat ini yang lebih baik. Seperti umat Islam yang menorehkan sejarah emas dalam hal toleransi bahkan ilmuwan barat yang objektif pun mengakuinya, mestinya menjadikan sejarah sebagai inspirasi untuk tetap menjadi umat yang adil dan toleran.

Begitu pula dengan eropa (barat) saat ini yang mainstream-nya sangat toleran kepada agama lain juga patut dicermati sebagai sebuah masyarakat yang belajar. Tapi tentu saja dengan nilai dan sejarah yang berbeda, maka konsepsi toleransinya pun jadi berbeda. Jika umat Islam menjadikan toleransi sebagai bagian yang inheren dari agamanya, maka sebaliknya toleransi barat didasarkan atas liberalisme dan sekulerisme, di mana agama menjadi hal yang tak relevan/ tabu dibicarakan di publik. Tidak peduli atas keyakinan masing-masing karena itu adalah urusan individu. Ini adalah hasil belajarnya barat selama berabad-abad termasuk traumatik atas peran gereja di abad pertengahan. Demikian konsep yang berbeda antara toleransinya umat Islam dan barat.

Setahu saya belum ada kasusnya umat Islam menghina sesembahan atau nabinya agama lain, karena itu adalah konsep yang inheren dalam Quran. Umat Islam tidak berbasa-basi dengan mengatakan semua agama benar dan Quran pun secara eksplisit mengecam konsep keyakinan dengan banyak sesembahan. Tetapi inheren juga dalam ajaran Quran bahwa kita pun harus menghormati dan tidak boleh merusak atau sekedar menghina sesembahan mereka mereka atau pun rumah ibadah mereka. Dan ketaatan pada nilai inilah yang menjaga umat Islam dari sikap intoleran.

Adapun jika ada perilaku umat Islam yang intoleran, maka itu pun adalah produk dari keadaan. Intoleransi umat Islam disebabkan oleh sikap inferioritas akibat penjajahan selama berabad-abad hingga abad ke-20. Bahkan berlanjut setelah itu di mana konflik Islam dan barat tetap berlanjut, darah tertumpah dan umat Islam selalu yang menjadi korbannya. Dari mulai Palestina, Bosnia, Cechniya, Kosovo, Moro, Patani, Rohingya, Poso, hingga Ambon. Dengan posisi yang terus menjadi korban maka perlahan timbul rasa dendam, kecurigaan, serta selalu dalam posisi aba-aba untuk diserang. Ini menjai bibit radikalisasi yang akhirnya dimainkan oleh pemain yang itu-itu juga menjadi “terorisme”

Berbeda dengan barat yang toleransinya adalah produk evolusi budaya, ideologi, dan nilai-nilai. Maka kemungkinan anomali-anomalinya lebih banyak muncul. Sekalipun pada umumnya toleransi beragama sudah maju di barat tapi kita sendiri tahu bahwa nyaris tak pernah kosong media kita dari berita tentang penghinaan agama. Dan yang membuat saya terkejut ternyata bukan hanya Islam (Quran atau Nabi Muhammad saw) yang menjadi sasaran, Kristen sendiri pun (Yesus) tak kalah banyaknya dijadikan bahan cacian. Sesuatu yang amat menyedihkan. Dan kini saya lebih mendapat gambaran bahwa penyebabnya adalah faktor sejarah serta evolusi nilai dan budaya yang belum tuntas.

Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad saw yang tak kurang manusia menghinanya sejak zaman beliau hidup hingga kini, dan tak pernah serta tak akan berkurang sedikit pun cahaya kemuliaan dan keagungannya. Maka jika kita marah atas penghinaan yang beliau dapatkan maka itu bukan karena kita takut beliau menjadi terhina, tapi kita takut jika tidak ada cinta yang tulus di hati kita kepadanya. Cinta butuh pembuktian. Marah adalah salah satu buahnya. Tapi dengan marah yang mulia, sebagaimana Rasul saw jika sedang marah.

Hasil merenung di kelas tadi siang,


Delft, 17 September 2012


*follow @rihandaulah on twitter




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Apa Kabar Koordinasi Polri-KPK-Jaksa Agung? | Kultwit @fahrihamzah





Oleh Fahri Hamzah
@Fahrihamzah



  1. Apa kabar Kordinasi POLRI-KPK-JA? (JA=Jaksa Agung -ed)

  2. Nampaknya Kordinasi POLRI-KPK-JA semakin jauh dari nyata...sisanya adalah sandiwara.

  3. Kalau ditanya, bagaimana Kordinasi POLRI-KPK-JA maka mereka berusaha meyakinkan "baik-baik saja".

  4. Padahal semua kasat mata, dimana-mana ada sengketa. Semua pasang mata2.

  5. Pekerjaan terbengkalai karena ibarat membangun rumah, ada yg menyusun ada yg membongkar.

  6. Mereka bilang "korupsi makin merajalela" aku bilang "kerja kalian tidak becus".

  7. Uang rakyat dipakai tambah besar, tapi laporan datang bilang masalah tambah besar.

  8. Mereka bilang koruptor, teroris dan narkoba berkembang biak, aku bilang "goblok!".

  9. Kalau masalah jadi tambah banyak setelah kau ditugaskan kenapa kau tetap mau bertugas?

  10. Uang besar dan kuasa besar telah diberikan, sekarang kalian bertengkar. Ampun deh!



*Kultwit Bang Fahri terkait 'kisruh' antar 3 lembaga penegak hukum: POLRI-KPK-Kejagung. Seharusnya TRIO ini bahu membahu tegakkan hukum.

coba perhatikan headline berita terkait, memilukan..:

  • Tarik Penyidik dari KPK, Polri Dinilai Gegabah | Beritasatu
  • Salip KPK, Polri Limpahkan Simulator SIM ke Kejaksaan | VivaNews
  • Komisi III Panggil KPK, Polri, dan Kejagung Senin Depan | detikNews
  • 'Ada yang tak Beres Antara KPK-Polri Soal Penyidik' | Republika
  • Pertemuan KPK-Polri Berakhir Buntu | Tempo.co




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

"Yen agal ngungkuli watu, Yen alus ngungkuli banyu" | Fiqih Dakwah Jawa

Fiqih Dakwah untuk Masyarakat Jawa

Oleh : Cahyadi Takariawan

Masyarakat Jawa, sebagaimana masyarakat suku lainnya, memiliki tata cara kehidupan dan budaya yang khas. Akan lebih tepat bagi para aktivis dakwah yang melakukan kegiatan dakwah untuk masyarakat Jawa, apabila mengetahui berbagai budaya yang mereka miliki. Ajaran hidup dan budaya masyarakat Jawa, sudah banyak diungkapkan dalam bentuk pitutur luhur atau pepatah dan kalimat hikmah.

Pada kesempatan kali ini, kita mencoba mempelajari satu pitutur luhur yang menggambarkan watak rata-rata masyarakat Jawa. Pitutur itu berbunyi, “Yen Agal Ngungkuli Watu Yen Alus Ngungkuli Banyu”.

Makna Pitutur

Pepatah di atas secara harfiah bermakna, apabila keras (kasar) melebihi batu dan apabila halus (lembut) melebihi air.

Secara spesifik sebenarnya pepatah ini mengacu atau diacukan pada perwatakan umum para ksatria Pendawa yang dalam konteks tertentu sering diibaratkan sebagai perwatakan orang Jawa. Secara umum, para ksatria Pendawa jika keluar watak keras atau kasarnya akan bisa menjadi sangat keras seperti batu atau bahkan kasar melebihi apa pun. Demikian pula jika keluar watak lembut atau halusnya, bisa sangat halus melebihi air. Sikap itu dipengaruhi oleh stimulan atau faktor-faktor luar yang menyebabkannya menjadi demikian.

Dicontohkan bahwa apabila para ksatria Pendawa diperlakukan dengan lembut, maka ia akan membalas perlakuan tersebut jauh lebih lembut lagi. Akan tetapi bila diperlakukan dengan kasar atau jahat, ia akan bisa membalas dengan lebih kasar atau jahat lagi.

Pepatah ini secara umum sebenarnya ingin menggambarkan dua sisi sifat manusia yang saling bertolak belakang. Manusia itu jika keluar sifat kasar, keras, amarah, nafsu angkara murkanya bisa sangat kasar atau sangat keras. Namun bila yang keluar adalah sifat atau watak halusnya, maka kehalusannya bisa melebihi halus atau lembutnya air.

Pelajaran Fiqih Dakwah

Memahami pitutur luhur di atas, kita diajak memahami sifat umum masyarakat Jawa dalam berinteraksi. Secara umum, masyarakat Jawa itu apabila disikapi dengan santun, halus, dan lembut, akan bisa bersikap yang jauh lebih santun, halus dan lembut kepada kita. Namun apabila mendapatkan perlakuan keras, kasar dan arogan, maka akan bisa membalas dengan perlakuan yang lebih keras, lebih kasar dan lebih arogan.

Hal ini memberikan pelajaran penting kepada kita beberapa hal berikut :

1. Hendaknya mampu menempatkan diri secara tepat dalam interaksi dengan masyarakat

Dalam dakwah, yang kita inginkan adalah sebanyak mungkin kalangan masyarakat yang mendapatkan pencerahan dari dakwah yang kita lakukan. Oleh karena itu sangat penting untuk memiliki sikap yang tepat dalam berinteraksi dengan masyarakat agar mereka tidak antipati dan memusuhi dakwah.

Kadang dakwah ditolak oleh masyarakat, bukan oleh karena isi atau content dari dakwah yang disampaikan, tetapi dari cara penyampaian dakwah yang tidak tepat. Oleh karena itu, memposisikan diri dengan tepat ketika melakukan pendekatan dakwah, sangat diperlukan oleh setiap aktivis. Kemampuan untuk menempatkan diri dengan tepat itu menjadi salah satu syarat keberhasilan dakwah.

Kita mengetahui di Indonesia sangat banyak ragam budaya dan corak etnik. Masing-masing etnik memiliki corak yang khas, berbeda antara satu dengan lainnya. Tidak bisa disamaratakan dalam melakukan pendekatan dakwah antara satu suku dengan suku lainnya. Tradisi kehidupan sudah berlangsung dalam waktu lama dan turun temurun, sangat sulit untuk mengubah kebiasaan yang sudah membudaya dan berurat berakar dalam kehidupan masyarakat.

Untuk itu, melakukan dakwah kepada masyarakat Jawa –yang merupakan suku terbesar di Indonesia—harus disertai pemahaman tentang budaya dan tatacara kehidupan masyarakatnya. Hal ini dimaksudkan agar dakwah bisa diterima secara lebih tepat dan tidak ada penolakan yang muncul karena cara pendekatan yang tidak tepat.

2. Hendaknya bersikap santun dan lembut dalam berinteraksi dengan masyarakat

Masyarakat Jawa –sebagaimana pitutur di atas—memiliki watak yang lembut apabila didekati dengan cara yang lembut. Oleh karena itu, para aktivis dakwah yang melakukan dakwah di kalangan masyarakat Jawa, harus mampu menyesuaikan diri dengan pendekatan yang halus, sopan dan lembut. Kehalusan pendekatan ini sesungguhnya telah menjadi perintah Al Qur’an :

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu” (Ali Imran : 159).

Artinya, kelembutan dalam dakwah sesungguhnya sudah menjadi salah satu karakter yang dituntunkan Al Qur’an. Bukan sekedar karena faktor Jawa, namun empat belas abad lalu Allah telah memerintahkan Nabi Saw untuk berlaku lembut kepada masyarakat dan menjauhi kekasaran sikap.

Kesukaan dan kebiasaan masyarakat Jawa dalam bersikap halus ini sebenarnya sudah bisa dibaca sejak dari tata bahasa yang mereka miliki. Ada strata bahasa yang masing-masing memiliki kedalaman rasa bahasa yang berbeda, memiliki kehalusan bahasa yang berbeda. Ada bahasa Jawa Krama Inggil, Krama Madya, dan ada bahasa Jawa Ngoko. Untuk berinteraksi dengan kalangan para sesepuh dan orang-orang yang dihormati atau dituakan, kita gunakan bahasa Jawa Krama Inggil.

Untuk berinteraksi dengan orang-orang yang lebih tua dan kalangan yang dihormati namun bukan sesepuh, kita gunakan bahasa Jawa Krama Madya. Sedangkan untuk mengobrol dengan teman seusia, atau orang-orang yang sepadan tingkat sosialnya dengan kita, maka boleh digunakan bahasa Ngoko. Kesalahan penggunakan kosa kata, sudah bisa menimbulkan rasa bahasa yang berbeda.

3. Hendaknya menjauhi sikap keras dan kasar dalam berinteraksi dengan masyarakat

Masyarakat Jawa akan bersikap sangat kasar dan keras, apabila mendapatkan perlakuan yang kasar dan keras pula. Dalam konteks dakwah, hal ini menjadi tidak produktif, karena justru memperbanyak permusuhan bagi dakwah. Semestinya para aktivis menjauhi sikap keras, kasar dan arogan dalam pendekatan dakwah kepada kalangan masyarakat Jawa, karena hal itu berpotensi menimbulkan penolakan.

Sebagus apapun ajakan dakwah, apabila dibawakan dengan cara keras, kasar dan arogan, bisa mendapatkan pertentangan dari masyarakat. Untuk itu, hendaknya para aktivis lebih mampu menjaga diri dalam sikap, kata-kata dan perbuatan, agar dalam pendekatan dakwah ke kalangan masyarakat Jawa tidak melukai dan menyakiti mereka.

Ungkapan ayat di atas semakin memperkuat pentingnya menjauhi sikap kasar ini.

“Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” 

Sangat disayangkan jika masyarakat menghindar dari dakwah hanya disebabkan karena kekasaran sikap pelaku dakwahnya.



___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Minggu, 16 September 2012

Tate Qomarudin : Kekuasaan untuk Pengabdian dan Pelayanan

Ketua DPW PKS Provinsi Jawa Barat, ustadz Tate Qomarudin, Lc mengatakan, partainya mengejar kekuasaan, namun, yang harus bermanfaat dan berguna bagi kebaikan masyarakat.

“Betul, kita mengejar kekuasaan, tetapi ini semua sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT dengan menjadikan kekuasaan sebagai sarana pelayanan masyarakat dengan sungguh-sungguh, karena derajat yang sangat baik nilai serta harganya disisiNya,” kata Tate diacara silaturahmi dan halal bil halal, bertempat di gedung BCNY (Pujasera), Jalan Arif Rahman Hakim, Cianjur, Minggu, (9/9).

Ustadz lulusan Fakultas Syariah LIPIA Jakarta ini menambahkan, untuk pemilu legeslatif 2014 mendatang, saat ini PKS sudah mendaftar bersama 45 parpol sebagai calon peserta pemilu 2014 mendatang. KPU akan segera melakukan verifikasi.

“Kemungkinan hasilnya akan kurang dari 46 yang lolos. Sedangkan yang mendapatkan kursi di DPR RI nanti kurang dari 10 partai, calon presiden akan ditentukan oleh koalisi partai-partai yang lolos,” terang ustadz kelahiran Tasikmalaya ini.

Terpisah, anggota DPR RI, Ecky Awal Muharam menuturkan, PKS sendiri sudah menetapkan Calon Gubernur Jawa Barat 2013-2018, yaitu, Ahmad Heryawan (Aher) yang sekarang masih menjabat sebagai Gubernur Jabar.

Menurutnya, Aher sukses sebagai Gubernur Jabar dengan mendapatkan pengukuhan 70 penghargaan nasional dan internasional. Selain itu, indeks pembangunan naik pesat diantaranya, ruang kelas baru yang sudah dibangun hampir tiga puluh ribu, guru sekolah diniyah mendapatkan insentif dan kepala desa mendapatkan sepeda motor operasional dan lainnya.

Tampak hadir dalam acara dengan tema ‘Mu’wajah, Habib Nabi Fu’ad Al Musawwa’ ini, dihadiri oleh anggota DPR RI, Ecky Awal Muharam, DPRD Provinsi R.K Dadan S.M, anggota DPRD Cianjur Wilman Singawinata, Ahmad Fauzi, Sudrajat, Istinganah, Ketua DPW Provinsi Jawa Barat, Tate Komarudin dan struktur DPD, DPC dan DPRA se-Kabupaten Cianjur serta tokoh masyarakat dan simpatisannya.



___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Hasil Survey LSI : Pendukung Hidayat Pilih Fauzi Bowo, Non-Muslim Solid ke Jokowi


Lembaga Survey Indonesia (LSI) hari ini (16/9/12) merilis hasil survey pilkada DKI Jakarta.

Berikut kami kutip dari akun twitter @LSI_Lembaga :

  • Temuan Peluang Para Kandidat : yg memilih psngn Fauzi-Nachrowi 44,7%, Jokowi-Ahok 45,6%. Perbedaannya scr statistik tidak signifikan.
  • Dgn margin of error plus-minus 5%, bs saja Fauzi-Nachrowi 49,7%, Jokowi-Ahok 40,6%. atau sebalikny, Jokowi-Ahok 50,6%, n Fauzi lebih rendah.
  • saat survei yang belum memutuskan pilihannya sekitar 9,7%.
  • Jika pilkada DKI diadakn skrng (Terbuka, top-of-mind) Fauzi 44% Jokowi 44,1% TT 11,9%
  • Pemilih Muslim yg 85% trbelah.Mskipn Fauzi lbh unggul dr Jokowi, prbdny tdk bsr sktr 8%.smntr pemilih non-Muslim sktr 15% ckp solid k Jokowi.
  • Pendukung Hidayat-Didik cenderung lebih ke Fauzi-Nachrowi.
  • Warga DKI hampir semuanya sudah mengenal Fauzi (97%) di atas Jokowi yang baru dikenal 84%.
  • Kesimpulan : Bila pilkada DKI diadakan pada saat survei ini dilakukan, Fauzi-Nachrowi dan Jokowi-Basuki bersaing sangat ketat.
  • Dengan fakta seperti itu kami tidak tahu siapa yang unggul waktu survei dilakukan, dan apalagi pada hari H nanti.
  • Keduanya berpluang menang, tergantung keunggulan dalam mobilisasi hingga di kotak suara nanti.






___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Hasil Survey LSI : Fauzi-Jokowi Sama Kuat


Lembaga Survey Indonesia (LSI) hari ini (16/9/12) merilis hasil survey pilkada DKI Jakarta.

Berikut kami kutip dari akun twitter @LSI_Lembaga :

  • Temuan Peluang Para Kandidat : yg memilih psngn Fauzi-Nachrowi 44,7%, Jokowi-Ahok 45,6%. Perbedaannya scr statistik tidak signifikan.
  • Dgn margin of error plus-minus 5%, bs saja Fauzi-Nachrowi 49,7%, Jokowi-Ahok 40,6%. atau sebalikny, Jokowi-Ahok 50,6%, n Fauzi lebih rendah.
  • saat survei yang belum memutuskan pilihannya sekitar 9,7%.
  • Jika pilkada DKI diadakn skrng (Terbuka, top-of-mind) Fauzi 44% Jokowi 44,1% TT 11,9%
  • Pemilih Muslim yg 85% trbelah.Mskipn Fauzi lbh unggul dr Jokowi, prbdny tdk bsr sktr 8%.smntr pemilih non-Muslim sktr 15% ckp solid k Jokowi.
  • Pendukung Hidayat-Didik cenderung lebih ke Fauzi-Nachrowi.
  • Warga DKI hampir semuanya sudah mengenal Fauzi (97%) di atas Jokowi yang baru dikenal 84%.
  • Kesimpulan : Bila pilkada DKI diadakan pada saat survei ini dilakukan, Fauzi-Nachrowi dan Jokowi-Basuki bersaing sangat ketat.
  • Dengan fakta seperti itu kami tidak tahu siapa yang unggul waktu survei dilakukan, dan apalagi pada hari H nanti.
  • Keduanya berpluang menang, tergantung keunggulan dalam mobilisasi hingga di kotak suara nanti.






___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Sabtu, 15 September 2012

Metro TV, dari Jilbab Sandria Malakiano hingga Rohis sebagai Tempat Rekrutmen Teroris

oleh: Muhammad Rihan Handaulah*


Metro-TV pada tanggal 5 September 2012 membuat pemberitaan yang gegabah dan jauh dari profesionalitas serta kode etik jurnalistik.


Dengan gegabah dikatakan bahwa pola rekrutmen generasi baru teroris adalah melalui ekstrakurikuler di masjid sekolah. Lalu banyak tanggapan keras dari masyarakat melalui twitter atau SMS hingga mereka pun merilis berita melalui websitenya (bukan tayangan TV) yang menyangkal bahwa mereka menuduh Rohis sebagai sarang pembibitan terorisme. Serta dikatakan ini adalah hasil penelitian dari profesor UIN bernama Bambang Pranowo. Sebuah bantahan yang sekedar silat lidah dan tidak jujur. Apalagi ekstrakurikuler di masjid sekolah selain Rohis? Suatu tuduhan yang sembrono dan tidak berdasar sama sekali.

Tidak jelas bagaimana mereka bisa sampai kepada kesimpulan seperti itu. Terjadi di mana kasusnya, kapan, siapa korbannya? Dan jika benar itu terjadi maka generalisasi pun belum tentu bisa langsung dilakukan. Perlu dilihat dulu benarkah ekstrakurikuler itu yang melakukan atau justru ada ekskul yg disusupi? Jika ini hasil penelitian maka di mana penelitiannya, bagaimana metodologinya, serta apa saja hasil penelitian tersebut? Dan masih banyak lagi jika kita mau telaah.

Dengan pemberitaan macam itu, berapa banyak etika jurnalistik yang dilanggar? Mulai dari pemberitaan yang tidak cover both side, mengambil data penelitian yang tidak jelas asal-usulnya, sampai tidak melakukan klarifikasi atas data yang diterima? Hinggai terakhir mereka berbohong dengan tidak mengakui perkataan mereka sendiri (bersilat lidah).

Hanya ada dua kemungkinan kejiadian ini terjadi. Pertama, Metro TV tidak berkompeten untuk menyandang peran sebagai Jurnalis. Mereka tidak bisa memikul amanah dan tanggung jawab yang luhur seorang jurnalis, mereka impoten. Kemungkinan kedua mereka dengan sengaja (deliberately) mengeluarkan berita ini karena tendensi tertentu. Jika asumsinya Metro TV diisi orang-orang kompeten maka mereka pasti mengerti etika profesionalisme jurnalistik lalu mengapa berita yang invalid sepert ini bisa sampai keluar?

Metro TV alih-alih mencerdaskan bangsa justru membuat ketegangan yang menyita energi kita. Dan kejadian ini mengingatkan saya akan kejadian beberapa tahun yang lalu saat Metro TV baru berdiri. Saat itu ada presenter yang sangat saya sukai yaitu Mba Sandrina Malakiano. Tak berlebihan jika saya mengatakan bahwa beliau adalah yang terbaik di generasinya. Sampai suatu saat entah kemana beliau tidak pernah terlihat lagi di layar kaca hingga kemudian saya menemukan tulisan beliau (jika tak salah ini adalah status facebook-nya beliau) yang beredar di milis alumni SMAN 3 Bandung pada akhir tahun 2008:

Setiap kali sebuah musibah datang, maka sangat boleh jadi dibelakangnya sesungguhnya menguntit berkah yang belum kelihatan. Sayasendiri yakin bahwa ? sebagaimana Islam mengajarkan ? di balikkebaikan boleh jadi tersembunyi keburukan dan di balik keburukan bolehjadi tersembunyi kebaikan.

Saya sendiri membuktikan itu dalam kaitan dengan keputusan memakaihijab sejak pulang berhaji di awal 2006. Segera setelah keputusan itusaya buat, sesuai dugaan, ujian pertama datang dari tempat sayabekerja, Metro TV.

Sekalipun tanpa dilandasi aturan tertulis, saya tidak diperkenankanuntuk siaran karena berjilbab. Pimpinan Metro TV sebetulnya sudahmengijinkan saya siaran dengan jilbab asalkan di luar studio, setelahberbulan-bulan saya memperjuangkan izinnya. Tapi, mereka yangmengelola langsung beragam tayangan di Metro TV menghambat saya ditingkat yang lebih operasional. Akhirnya, setelah enam bulan sayaberjuang, bernegosiasi, dan mengajak diskusi panjang sejumlah orangdalam jajaran pimpinan level atas dan tengah di Metro TV, saya merasapintu memang sudah ditutup.

Sementara itu, sebagai penyiar utama saya mendapatkan gaji yangtinggi. Untuk menghindari fitnah sebagai orang yang makan gaji buta,akhirnya saya memutuskan untuk cuti di luar tanggungan selama prosesnegosiasi berlangsung. Maka, selama enam bulan saya tak memperolehpenghasilan, tapi dengan status yang tetap terikat pada institusiMetro TV.

Setelah berlama-lama dalam posisi yang tak jelas dan tak melihat adasinar di ujung lorong yang gelap, akhirnya saya mengundurkan diri.Pengunduran diri ini adalah sebuah keputusan besar yang mesti sayabuat. Saya amat mencintai pekerjaan saya sebagai reporter danpresenter berita serta kemudian sebagai anchor di televisi. Saya sudahmenggeluti pekerjaan yang amat saya cintai ini sejak di TVRI Denpasar,ANTV, sebagai freelance untuk sejumlah jaringan TV internasional, TVRIPusat, dan kemudian Metro TV selama 15 tahun, ketika saya kehilanganpekerjaan itu. Maka, ini adalah sebuah musibah besar bagi saya.

Tetapi, dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan memberi saya yangterbaik dan bahwa “dunia tak selebar daun Metro TV’, saya bergemingdengan keputusan itu. Saya yakin di balik musibah itu, saya akanmendapat berkah dari-Nya.

HIKMAH BERJILBAB

Benar saja. Sekitar satu tahun setelah saya mundur dari Metro TV, ibusaya terkena radang pankreas akut dan mesti dirawat intensif di rumahsakit. Saya tak bisa membayangkan, jika saja saya masih aktif di MetroTV, bagaimana mungkin saya bisa mendampingi Ibu selama 47 hari dirumah sakit hingga Allah memanggilnya pulang pada 28 Mei 2007 itu.Bagaimana mungkin saya bisa menemaninya selama 28 hari di ruang rawatinap biasa, menungguinya di luar ruang operasi besar serta dua hari diruang ICU, dan kemudian 17 hari di ruang ICCU?

Hikmah lain yang saya sungguh syukuri adalah karena berjilbab sayamendapat kesempatan untuk mempelajari Islam secara lebih baik.Kesempatan ini datang antara lain melalui beragam acara bercorakkeagamaan yang saya asuh di beberapa stasiun TV. Metro TV sendirimemberi saya kesempatan sebagai tenaga kontrak untuk menjadi hostdalam acara pamer cakap (talkshow) selama bulan Ramadhan.

Karena itulah, saya beroleh kesempatan untuk menjadi teman dialog paraprofesor di acara “Ensiklopedi Al Quran” selama Ramadhan tahun lalu,misalnya. Saya pun mendapatkan banyak sekali pelajaran dan pemahamanbaru tentang agama dan keberagamaan. Islam tampil makin atraktif,dalam bentuknya yang tak bisa saya bayangkan sebelumnya. Saya bertemuIslam yang hanif, membebaskan, toleran, memanusiakan manusia,mengagungkan ibu dan kaum perempuan, penuh penghargaan terhadapkemajemukan, dan melindungi minoritas.

Saya sama sekali tak merasa bahwa saya sudah berislam secara baik danmendalam. Tidak sama sekali. Berjilbab pun, perlu saya tegaskan,bukanlah sebuah proklamasi tentang kesempurnaan beragama atau tentangkesucian. Berjibab adalah upaya yang amat personal untuk memilihkenyamanan hidup.

Berjilbab adalah sebuah perangkat untuk memperbaiki diri tanpa perlumempublikasikan segenap kebaikan itu pada orang lain. Berjilbab padaakhirnya adalah sebuah pilihan personal. Saya menghormati pilihanpersonal orang lain untuk tidak berjilbab atau bahkan untuk berpakaianseminim yang ia mau atas nama kenyamanan personal mereka. Tapi, karenasebab itu, wajar saja jika saya menuntut penghormatan serupa darisiapapun atas pilihan saya menggunakan jilbab.

Hikmah lainnya adalah saya menjadi tahu bahwa fundamentalisme bisatumbuh di mana saja. Ia bisa tumbuh kuat di kalangan yang disebutpuritan. Ia juga ternyata bisa berkembang di kalangan yang mengakudirinya liberal dalam berislam.

Tak lama setelah berjilbab, di tengah proses bernegosiasi dengan MetroTV, saya menemani suami untuk bertemu dengan Profesor William Liddle ?seseorang yang senantiasa kami perlakukan penuh hormat sebagaisahabat, mentor, bahkan kadang-kadang orang tua ? di sebuah lembaganirlaba. Di sana kami juga bertemu dengan sejumlah teman, yangdikenali publik sebagai tokoh-tokoh liberal dalam berislam.

Saya terkejut mendengar komentar-komentar mereka tentang keputusansaya berjilbab. Dengan nada sedikit melecehkan, mereka memberikansejumlah komentar buruk, sambil seolah-olah membenarkan keputusanMetro TV untuk melarang saya siaran karena berjilbab. Salah satukomentar mereka yang masih lekat dalam ingatan saya adalah, “Kamutersesat. Semoga segera kembali ke jalan yang benar.”

Saya sungguh terkejut karena sikap mereka bertentangan secaradiametral dengan gagasan-gagasan yang konon mereka perjuangkan, yaitupembebasan manusia dan penghargaan hak-hak dasar setiap orang ditengah kemajemukan.

Bagaimana mungkin mereka tak faham bahwa berjilbab adalah hak yangdimiliki oleh setiap perempuan yang memutuskan memakainya? Bagaimanamereka tak mengerti bahwa jika sebuah stasiun TV membolehkan perempuanberpakaian minim untuk tampil atas alasan hak asasi, mereka jugasemestinya membolehkan seorang perempuan berjilbab untuk memperolehhak setara? Bagaimana mungkin mereka memiliki pikiran bahwa dengankepala yang ditutupi jilbab maka kecerdasan seorang perempuan langsungmeredup dan otaknya mengkeret mengecil?

Bersama suami, saya kemudian menyimpulkan bahwa fundamentalisme ?mungkin dalam bentuknya yang lebih berbahaya ? ternyata bisabersemayam di kepala orang-orang yang mengaku liberal.

Catatan: karena saya belum menemukan sumber primernya maka melalui tulisan ini saya meminta secara terbuka tanggapan atau bantahan dari beliau atau mungkin mas Eep jika ternyata tulisan ini bukan dari Mba Sandrina Malakiano.

Nah dua dari kejadian ini ditambah informasi dari twitter-nya Mas Edya Effendi @eae18 (mantan redaktur MI ) tentang bias SARA di tubuh pimpinan MetroTV maka makin berpilinlah apa-apa yang menjadi kekhawatiran saya tentang MetroTV. Ada apa dengan MetroTV? Semacam mengidap penyakit Islamophobia kah? Ataukah sudah menjadi penghamba kapital, menjadi garda depan penyebar teror bagi siapa saja yang melintangi kepentingan si empunya modal.

Sama saja tidak di Amriki tidak di Indonesia, Prof Noam Chomsky, pakal linguistik dari MIT telah mengingatkan kita akan peran media yang berpilin dengan kepentingan politik, militer, dan ekonomi:

“Any dictator would admire the uniformity and obedience of the U.S. media.”

serta menjadikan argumen sebagai media teror bagi lawan kepentingannya:

“You never need an argument against the use of violence, you need an argument for it”

Sebuah pelajaran penting tentang media yang sama seperti bidang-bidang lainnya; keuangan, militer, industri, politik yang hanya sebuah senjata. Semua bergantung pada siapa di belakangnya. Jangan jadi culun, cupu, planga-plongo dan mbebek pada media. Kita tetap butuh media tapi bukan media yang menentukan isi kepala kita. Gali informasi dari banyak sumber. Gunakan akal sehat, selalu kritis, dengan timbanglah dengan value dan prinsip-prinsip yang bersemayam di diri kita.[]


*Artikel ini adalah pendapat pribadi penulis di blog-nya http://rihandaulah.wordpress.com

*Penulis adalah mahasiswa yang sedang tinggal di Belanda serta pernah terlibat langsung dalam kegiatan kerohanian Islam (Rohis) di Kota Bandung antara tahun 2001-2012



___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

"Konspirasi Metro TV" | Pengakuan Mantan Wartawan & Penulis Editorial Media Indonesia




Edy A Effendi
@eae18
Mantan Wartawan & Penulis Editorial Media Indonesia



1. Ini terkait berita Metro TV yg menyudutkan sekolah umum jd sarang teroris. media hrs obyektif. itu hak publik.

2. sdh untuk kesekian kali @Metro_TV n Media Indonesia menyudutkan Islam. Sdh berkali2 juga disomasi n diprotes tp tak kapok.

3. bnyk berita yg diprotes n disomasi tp mrk bergeming. Sy akan paparkan bebrapa fakta bkn krn sy benci agama lain.

4. bg sy agama adlh hak individu.sy hny ingin melihat media massa jgn jd alat menikam agama lain. hrs dibebaskan..

5. ..media massa hrs dibebaskan dr kepentingan agama. media massa bertugas mereportase isu warga. bkn mendistorsi.

6. pada era 2000-an, di mana sy bekerja di Media Indonesia, ada empat sekawan yg berperan dlm soal isu agama.

7. Andy F Noya, Saur Hutabarat, Elman Saragih n Laurens Tato, kebetulan mrk non muslim n pengendali media grup.

8. 4 petinggi inlah yg punya peran pnting mngakses berita.Surya Paloh tk tahu mnahu.SP jg tk tahu kl bbrpa x dsomasi.

9. sbg mantan penulis editorial, sy tahu persis, bgaimana berita dimainan.sy protes soal rekruitmen yg berbau SARA.

10. rekruitmen reporter sngat berbau SARA. Di rapat besar, sy protes ke Elman..

11. rekruitmen reporter yg diterima bnyk non muslim? Elman kaget.Dia blg sepanjang sy kerja di media baru kali ini dikritisi soal ini.

12. jk ada 6 reporter yg diterima, komposisinya, 2 Protestan, 2 Katolik, 2 Islam. Ini fakta bkn fiksi. saksi bnyk.

13. desk redaksi yg strategis pn ditempati non muslim.polkam, metropolitan n mingguan.di SDM n level asred eks sama.

14. akhirnya sy masuk tim seleksi reporter. ujung2nya di HRD dijegal jg.Taufiqulhadi pnh protes jg soal rekruitmen.

15. meski saur n andi tak aktif lg tp msh jd berdiri di balik layar.knp tak tegas saja, Media Grup anti Islam.

16. ada puluhan wartawan senior n yunior keluar. alsan utamanya terkait manipulasi jamsostek dr 1995-2005.

17. sy keluar, lbh bnyk soal SARA n sikap diskriminasi elit.sy sdh bicara di Kenduri Cinta Cak Nun, TIM akhir 2007.

18. Wahai pejuang anti SARA, knp kalian bungkam? Takut tak diekspos? Tak populer? Kalian sangat diskriminatif.

19. ketika menyudutkan demo PKS. Elman di editorial pagi Metro bln yg demo anti AS tak beradab dan bodoh.

20. pernah jg soal editorial yang menghina umat Islam Palestina. Umat Islam Ind tak perlu bela Palestin. penulisnya Laurens Tato.

21. jd kl ada demo PKS meski sngat massif tak boleh dipajang di hal 1.

22. pernah PKS demo besar-besaran memrotes Bill Clinton ke Indoesia. Pas rapat redaksi, Yohanes Widad, asredpel, meminta foto jgn dipasang hal 1.

23. mrk tak suka PKS.

24. Elman Saragih pernah sy tunjuk2 mukany di Lobby 2 Metro TV krn soal SARA. Badan gede nyali kecil. Husen H saksi.

25. jadi JANGAN HARAP ada berita yg FAIR dr METRO TV jk bicara soal ISLAM. Sy tak benci Kristen tp benci konspirasi.

26. Bagi sy, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Syiah, Ahmadiyah, itu hak privat. Tp berita yg obyektif itu, hak publik.

27. SEKALI lagi bg pejuang anti SARA, knp kallian bungkam? Kalian serang isu SARA hny krn kepentingan politik?

28. Sekali lg, sy tak benci Kristen. Sy melawan media dijadikan mainan berbau SARA. Bersikaplah fair n obyektif.

29. Sy skdar ingatkan ke kawan2 sy, @ulil @fadjroel @TodungLubis, apa arti SARA n toleransi? kalian bungkam!

30. Mana @RatnaSpaet yang sok pejuang anti SARA. Apa kejadian di media grup bkn SARA?

31. di sini bkn soal damai atau tak damai tp media itu hrs obyetif. bkn lakukan diskriminasi.

32. sy penulis terbaik editorial gelombang dua n kebetulan dpt beasiswa menulis di AS.

33. Scr kbtulan sy penulis terbaik editorial gelombang 2, setelah 3 hari masuk pelatihan. Jd ada alsan sy bicara #BeritaMetroTV.

34. sy dulu di Media Indonesia. Tp Metro TV n MI satu kantor dan selalu kerja sama pemberitaan.

35. Sdh lama, sy siap lahir batin melawan Elman cs. Kultwit sy soal Media Grup bkn dendam atau apapn. Tp ulah mereka sdh di luar batas.

*sumber: https://twitter.com/eae18





___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Dosen UI Tuntut Metro TV Minta Maaf Secara Terbuka disiarkan TV | "Rohis Bukan Sarang Teroris"


Pemberitaan Metro TV terkait Rohis 'Awas Generasi Baru Teroris!' menuai kecaman luas berbagai lapisan masyarakat. Salah seorang dosen Universitas Indonesia (UI) Abdul Wahid Surhim, MT, menyayangkan berita yang sangat tendensius itu.

Klarifikasi yang dilakukan Metro TV lewat website tidak menunjukan keseriusan pihak Metro TV untuk menyelesaikan masalah. "Metro TV ga serius minta maaf, ngeles doang...," tulis Abdul Wahid via akun twitternya @awahids.

Berikut respon selengkapnya:




Abdul Wahid Surhim
@awahids




  • @Metro_TV memang anda sudah menjelaskan tp penjelasannya terkesan ngeles... seakan anda tdk sdr bhw kalimat2 anda bisa ditafsirkan lain.
  • @Metro_TV tayangan anda ttg "generasi baru teroris" sangat tendensius... masak anda tdk menyadari... aneh kalau anda tdk sadar.
  • @Metro_TV seorang ibu curhat ke ibu lain yg sukses ndidik anaknya... bgmn crnya? jwbnya: masukin ke SMA yg bagus, suruh masuk rohis.
  • @Metro_TV setelah aktif di rohis SMAnya, sang ibu malah agak malu krn skrg anaknya jauh lbh rajin ibadah drpd dirinya.
  • @Metro_TV hati2 buat berita... jangan tendensius.
  • klo @Metro_TV serius mnta maaf ya di TV dong jgn di web.
  • @Metro_TV ga serius minta maaf, ngeles doang...
  • SETUJU. @Metro_TV WAJIB MINTA MAAF TERBUKA DAN DISIARKAN DI TV !!!




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Gubernur Jawa Barat : "Saya Alumni Rohis"

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, ikut resah dengan pemberitaan Metro TV terkait 'Rohis' 'Awas Generasi Baru Teroris!'.

Di laman facebooknya Gubernur Jawa Barat yang berprestasi dengan 70 penghargaan nasional dan internasional ini menulis:


"Saya juga alumni Rohis, sebaiknya siapapun tidak menjeneralisir bahwa Rohis adalah sarang teroris atau tempat perekrutan teroris muda. Masyarakat akan menjadi bingung dan akan sangat menyakiti banyak pihak, terutama aktifis Rohis, orang tua mereka, bahkan ummat Islam. Sebaiknya pemberitaan media bisa lebih bijak."


https://www.facebook.com/pages/Ahmad-Heryawan/94152818602





___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Gubernur Jawa Barat Ikut Resah dengan Pemberitaan Tendensius Metro TV


Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, ikut resah dengan pemeberitaan Metro TV terkait 'Rohis' 'Awas Generasi Baru Teroris!'.

Di laman facebooknya Gubernur Jawa Barat yang berprestasi dengan 70 penghargaan nasional dan internasional ini menulis:


"Saya juga alumni Rohis, sebaiknya siapapun tidak menjeneralisir bahwa Rohis adalah sarang teroris atau tempat perekrutan teroris muda. Masyarakat akan menjadi bingung dan akan sangat menyakiti banyak pihak, terutama aktifis Rohis, orang tua mereka, bahkan ummat Islam. Sebaiknya pemberitaan media bisa lebih bijak."



*sumber: https://www.facebook.com/pages/Ahmad-Heryawan/94152818602



___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Surat Terbuka Untuk Metro TV "ROHIS BUKAN SARANG TERORIS"



SURAT TERBUKA UNTUK METRO TV

TENTANG PEMBERITAAN POLA REKRUTMEN TERORIS MUDA

“KAMI ANAK ROHIS BUKAN TERORIS”


Kepada Redaksi Terhomat,

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang memberikan kemampuan kepada manusia untuk berpikir. Salam dan Do’a terbaik kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pelajaran penting bagaimana bersikap, dan bermanfaat bagi umat manusia.

Surat terbuka ini saya sampaikan kepada Redaksi Metro TV atas tayangannya tentang “pola rekrutmen teroris muda”. Dalam tayangan tersebut, Metro TV menyampaikan lima poin tentang pola perekrutan tersebut, yakni :

  1. Sasarannya siswa SMP Akhir – SMA dari sekolah-sekolah umum
  2. Masuk melalui program ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah
  3. Siswa-siswi yang terlihat tertarik kemudia diajak diskusi di luar sekolah
  4. Dijejali berbagai kondisi sosial yang buruk, penguasa yang korup, keadilan tidak seimbang
  5. Dijejali dengan doktrin bahwa penguasa adalah toghut/kafir/musuh

Dan ditambahkan footer note “awas, generasi baru teroris!”

Redaksi terhomat,

Pertama-pertama, meski melalui akun resmi twitter anda pada 14 September 2012 mengatakan bahwa “Metro TV tidak pernah memberitakan bahwa rohis adalah sarang teroris”. Namun demikian, tetapi kalimat “ekstrakurikuler di masjid” jelas-jelas sangat merujuk pada kegiatan Rohanis Islam, atau sering dikenal dengan Rohis, dan pemberitaan yang anda sampaikan tentang Rohis sangatlah tidak mendasar dan penuh pemutarbalikan fakta akan apa dan bagaimana Rohis itu.

Perkenalkan, saya seorang yang aktif di Rohis sejak SMP, dan terus berlanjut hingga menjadi Kepala di Rohis Kampus. Jujur, saya sangat terperanjat, kecewa, dan mengecam pemberitaan yang Metro TV sampaikan. Menurut saya apa yang diberitakan tidak ada benarnya, penuh fitnah, dan sangat menyesatkan masyarakat tentang apa dan bagaimana itu Rohis.

Redaksi terhormat,

Rohis mulai berkembang di sekolah-sekolah sejak awal 90an. Kenapa di sekolah umum? karena di sekolah ini banyak siswa-siswi yang ingin mendalami tentang Islam, tetapi mereka memiliki keterbatasan lingkungan untuk belajar Islam. Guru Agama pun juga punya keterbatasan waktu dalam membimbing secara personal seluruh siswanya dalam mendalami dan menjalani nilai-nilai Islam.

Sehingga dibutuhkan sebuah pendampingan tambahan dari senior yang relatif masih tidak terlalu jauh usianya dan mampu membahasakan nilai Islam dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa-siswi usia sekolah. Selain itu, siswa-siswi ini juga sangat membutuhkan lingkungan yang bisa membuat mereka mencintai masjid, belajar untuk beribadah lebih baik, dan bertransformasi menjadi seorang Muslim yang berkarakter.

Rohis menginginkan agar anak muda Indonesia bisa memiliki karakter kuat dan kelak bermanfaat bagi bangsa. Bukankah Metro TV sering memberitakan tentang korupsi dan tindakan tidak benar dari pemimpin bangsa ini? Percayalah, kelak Rohis menjadi solusi perbaikan negeri ini di masa mendatang.

Kenapa siswa-siswi SMP dan SMA? Sederhana saja, masa ini adalah usia emas bagi seseorang untuk membangun fondasi karakter dirinya. Masa dimana seorang sedang mencari jati diri, membangun mimpi, dan menguatkan landasan berpijak dan melompat di masa depan. Sehingga, Rohis menilai bahwa nilai Islam adalah nilai yang tepat sebagai basis karakter pemuda Indonesia.

Bukankah Metro TV sering memberitakan tentang pembunuhan, prostitusi, narkoba dan lainnya? Redaksi terhormat, saya berani jamin anak Rohis akan menjauhi aktifitas tersebut. Anak Rohis bahkan sengaja “mojok” ketika ujian, untuk menjaga dirinya tidak tergoda mencontek, anak Rohis selalu berpakaian rapih di sekolah, dan memiliki sopan santun dalam bertutur kata.

Saya percaya guru-guru di sekolah juga menyadari akan keteladanan anak Rohis. Bahkan bisa jadi mereka mengandalkan anak Rohis untuk turut serta dalam membangun karakter positif di sekolah.

Rohis yang biasanya adalah ekstrakurikuler di sekolah menandakan bahwa Rohis legal, formal, dan bertanggungjawab. Rohis tidak ingin kegiatan yang sembunyi-sembunyi, Rohis justru sangat terbuka, dan membuka diri. Dengan lembaga formal ini, Rohis justru berharap bisa bersinergi dengan sekolah agar bersama memajukan karakter siswa-siswinya.

Tentang siswa-siswi yang tertarik diajak kegiatan di luar sekolah. Ya menurut saya tidak ada yang aneh dengan kegiatan di luar sekolah. Karena fasilitas di sekolah juga punya keterbatasan, siswa usia SMP dan SMA sangat senang dengan kegiatan yang mengajak mereka bergerak dan aktif berpartisipasi seperti outbound, olahraga bersama, kegiatan sosial, mabit di masjid, masak bersama, atau sekedar main ke rumah sesama anggota Rohis.

Bukankah Metro TV sering beritakan tentang anak hilang, atau pelajar pulang malam lalu narkoba, dan berita negatifnya. Coba di cek dengan seksama, adakah keterlibatan Rohis dalam berita negatif tentang remaja Indonesia. Anak Rohis jika pulang malam, biasanya ke Masjid, memakmurkannya dengan pengajian dan kegiatan positif lainnya.

Atau, Redaksi Metro TV terhomat lebih menginginkan anak muda menjauhi masjid dan lebih memilih anak-anak muda negeri ini ke tempat-tempat yang tidak bermanfaat dan konsumtif?

Rohis mengajak anggotanya untuk peka dan berpikir kritis tentang negeri ini, ya kami diskusi tentang negeri ini yang penuh korupsi, kita juga banyak kajian tentang mengapa sumber daya alam negeri ini belum dikelola secara adil dan bijak, kita bahkan pernah membuat seminar tentang realitas sosial masyarakat saat ini.

Adakah yang salah ketika Rohis ingin mengajak siswa-siswi ini untuk bisa merasakan apa yang terjadi pada bangsa ini? Adakah yang salah bila Rohis ingin anak muda Indonesia kelak lebih peka dan kritis akan realita bangsa ini ? Adakah yang salah bila Rohis ingin anggotanya menjadi pribadi yang Sholeh dan bermanfaat ? Adakah yang salah bila Rohis memperkenalkan kepada anggotanya, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang mampu menolong orang lain?

Silahkan di cek ke sekolah, tanya ke guru-guru. Berapa banyak anak Rohis yang berprestasi? Berapa banyak anak Rohis yang kerap mengikuti bahkan memenangkan lomba akademik dan non-akademik? Saya yakin sangat banyak anggota Rohis yang juga menjadi kebanggaan sekolahnya.

Apakah anak-anak yang prestatif dan penuh teladan ini yang Metro TV sebut sebagai cikal bakal teroris?

Rohis ingin agar anggotanya tidak menyusahkan negeri ini, kami selalu mendorong anggota kami untuk bisa mendapatkan pendidikan terbaik. Setidaknya tidak jadi pengangguran di masa mendatang, bahkan kami juga mendorong anggota kami untuk menjadi pengusaha dan mampu membuka lapangan pekerjaan. Membantu bangsa dalam memajukan perekonomiannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adakah yang salah bila anak Rohis ingin memajukan bangsa ini dengan menjadi agen perbaikan di berbagai sektor pembangunan?

Pernyataan redaksi Metro TV tentang doktrin bahwa pemimpin itu thogut/kafir dan sebagainya. Itu adalah sepenuhnya fitnah.

Saya adalah anggota Rohis di SMP sejak tahun 2001, saya sudah mulai membina Rohis sejak SMA, saya pernah menjadi Kepala Rohis di kampus saya. Berbagai kegiatan pembinaan, seminar, dan diklat yang diadakan Rohis pernah menjadikan saya sebagai pembicara, dan ratusan tulisan (termasuk di dalamnya 4 buku) tentang Rohis pernah saya tulis.

Silahkan redaksi terhomat mengecek ke peserta acara yang saya jadi pembicara, adakah saya pernah mengatakan menjadi teroris itu adalah sesuatu yang baik, dan silahkan juga cek tulisan-tulisan saya, adakah kalimat yang menyatakan bahwa Rohis adalah jalur menjadi teroris.

Saya mendesak agar Redaksi Metro TV terhomat besikap bijak, dan tidak memberikan pemberitaan yang tidak benar. Saya juga menuntut Metro TV untuk meminta maaf secara terbuka kepada anggota dan alumni Rohis seluruh Indonesia, serta memberikan klarifikasi akan berita yang disampaikan.

Dampak jangka panjang bila Metro TV tidak membuat permintaan maaf dan klarifikasi adalah opini negatif tentang Rohis semakin meluas, yang artinya berdampak pada sikap orang tua dalam memberikan izin kepada anaknya untuk mengikuti Rohis, dan berarti semakin sedikit juga potensi kebaikan yang bisa dibangun sejak SMP dan SMA.

Dan bila Metro TV tidak juga memberikan klarifikasi dan permohonan maaf, saya akan berkesimpulan bahwa Redaksi Metro TV mendukung kenakalan remaja, mendorong agar remaja menjauhi masjid, dan berharap umat Muslim muda menjauhi AgamaNya.

Anggota dan alumni Rohis tampaknya belum akan melakukan aksi di depan Metro TV, jadi anda tidak perlu khawatir. Kami tidak ingin nantinya Metro TV justru memberitakan “generasi muda teroris berdemo di depan kantor kami”. Anak Rohis itu santun dan sopan, kita tidak akan berbuat anarki. Jadi, Metro TV tidak perlu khawatir akan ada anak Rohis yang merusak kantor Metro TV.

Melalui surat terbuka ini saya juga bermaksud meyakinkan kepada seluruh siswa-siswa dan orang tua SMP-SMA se-Indonesia. Bahwa Rohis adalah tempat yang aman, nyaman dan tepat untuk belajar Islam secara benar. Rohis adalah lingkungan yang tepat untuk mendalami ilmu agama yang ada dan juga yang disampaikan di kelas. Rohis jauh dari terorisme, justru Rohis sangat mendorong anggotanya untuk bisa memajukan bangsa ini dengan cara yang produktif.

Saya Yusuf, saya Muslim, saya dibesarkan di Rohis, dan saya bukan TERORIS.

Wassalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

ttd


Ridwansyah Yusuf Achmad
(Anak Rohis sejak SMP, aktif di Rohis di SMA, pernah jadi Kepala Rohis di Kampus ITB. Saat ini sedang belajar di Belanda agar kelak bisa memajukan Bangsa, dan bukan jadi teroris tentunya.)






___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Jumat, 14 September 2012

Biar pun tertatih, ku tetap melangkah bersama jama'ah...

by Abu Afnan

“Akhi…, antum bawa uang nggak? Kalau bawa, antum ke warung seberang jalan itu. Masih ada waktu untuk antum sahur. Sekarang…”.

Sepenggal percakapan dua ikhwan selesai Qiyamul lail bersama pekan lalu itu masih mengusik hati ini untuk berbagi.

Hadir dalam memoriku hari sebelumnya, dalam mutaba’ah pekanan liqo bahwa ada diantara kami yang telah genap sunah 6 hari syawal, ada yang beberapa hari namun ada yang belum memulainya. Padahal syawal tinggal 10 hari lagi.

Itulah salah satu hikmah dalam berjamaah ketika ukhuwah telah membentuk fikrah dan harakah maka itsar-lah buahnya. Tak akan rela bahwa saudaranya tak ikut ambil bagian (pahala) puasa selama setahun. Jadi tarbiyah tidak hanya dipandang semata mata sebagai sarana transfer materi.

Bersyukur diri ini masih tetap dalam gerbong jamaah dakwah. Meskipun terkadang tertatih dalam langkah dan tertinggal dalam jeda yang melena. Suram dan keruhnya jamaah tak ingin membuatku surut hingga terlepas dari jamaah. Yang aku tahu “Keruhnya jamaah lebih baik daripada sholih dalam kesendirian”. Begitu Ali bin Abi Tholib meninggalkan wasiat.

Ya, aku akan tetap membanggakannya. Sesuai apa yang telah Rasul sabdakan,

وَيَدُ اللَّهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ

“Dan tangan Allah bersama Al Jama'ah, dan barangsiapa yang hidup menyendiri maka dia akan menyendiri pula masuk neraka." (HR. Tirmidzi: 2093)







___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Kamis, 13 September 2012

Cara Memandang 'Kegagalan' Di Medan Dakwah

Oleh Abdullah Haidir

Kita seringkali begitu enteng menilai sebuah kegagalan sebagai 'kegagalan', lengkap dengan komentar-komentar yang meremehkan. Padahal, umumnya kegagalan terjadi setelah terwujudnya sebuah amal. Atau bahkan, kegagalan terjadi setelah teraihnya sekian langkah keberhasilan.

Contoh sederhana, sebuah kesebelasan sepakbola yang dikatakan gagal masuk final, atau gagal menjuarai kejuaraan piala dunia, atau seorang atlit yang dianggap gagal meraih emas di arena olympiade, lalu orang-orang dengan mudah mencibirnya. Sesungguhnya mereka telah melewati keberhasilan yang sangat jarang mampu dilewati oleh tim atau orang selevel mereka, apalagi orang yang bukan level mereka. Maka, meskipun raut kesedihan itu terbayang diwajah mereka karena kegagalan saat itu, sebetulnya mereka telah melewati sekian banyak kebahagiaan dari sekian panjang perjalanan hingga berhasil masuk dalam even bergengsi tersebut.

Agenda dakwah, jika dipandang dari sisi target-target yang diharapkan, sering berujung pada penilaian 'gagal', atau paling tidak, dinilai 'tidak memuaskan atau belum sesuai harapan'. Hanya saja, kita sering hanya melihat dari satu sisi saja, padahal, banyak point yang dapat diambil dari sebuah usaha yang belum mencapai target yang diharapkan. Jika kita perhatikan, dibalik apa yang dikatakan kegagalan pada sejumlah masyru' (proyek) dakwah pada level tertentu, sesungguhnya kita telah melewati sekian banyak capaian dakwah yang sekian puluh tahun lalu masih merupakan khayalan dan impian. Jika obyektif, anda bisa jadi sulit menghitung banyaknya capaian-capaian dakwah yang cukup membanggakan jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.

Memang, sisi buram selalu saja ada dalam perjalanan dakwah dan tidak boleh pula diingkari. Hanya saja, jika ada sebagian orang begitu fasih menyebutkan satu persatu keburukan dalam agenda dakwah sehingga berpengaruh melemahkan langkah perjalanan, seharusnya kita lebih fasih lagi menyebutkan capaian-capaian dakwah yang dapat menyemangati langkah dalam perjalanan dan menerbitkan optimisme lebih besar.

Layak kita ingat, titik tekan dalam dakwah adalah 'amal' bukan 'hasil' (At-Taubah: 105). Sebab kalau titik tekannya adalah hasil, maka Nabi Nuh dapat dianggap 'gagal', karena cuma segelintir saja yang bersedia ikut beriman bersamanya setelah 950 tahun berdakwah, bahkan termasuk anak isterinya tidak ikut beriman. Nabi Zakaria juga dapat dianggap 'gagal' karena justeru dibunuh oleh kaumnya yang dia dakwahi. Ashahbul Ukhdud adalah kelompok yang 'gagal', karena perjuangan mereka berujung di kobaran api membara. Namun nyatanya, Allah mengabadikan mereka dalam barisan pioner dakwah yang menjadi inspirasi para dai berikutnya.

Maka, ketika seorang dai selalu berada dalam arena 'amal' dan 'kerja nyata' sesungguhnya itulah kerbehasilannya dalam dakwah. Perkara hasil, itu wewenang Allah yang menetapkan kapan dan dimana dia diberikan. Sering terjadi dalam arena dakwah, kemenangan, Allah tentukan pada tempat dan waktu yang tidak diperkirakan. Namun yang pasti, Allah telah janjikan kemenangan bagi mereka yang berusaha dan beramal. Yang pasti, kemenangan tidak akan Allah berikan kepada mereka yang tidak beramal. Juga yang pasti, orang yang berhasil, adalah orang yang pernah gagal dan orang yang gagal sesungguhnya adalah orang yang tidak pernah berusaha!

Kegagalan yang membuat kita terus bekerja dengan sabar untuk mencari peluang dan berharap kemenangan, jauh lebih mulia ketimbang kemenangan yang membuat kita sombong dan menghentikan langkah. Bisa jadi, kegagalan merupakan cara Allah agar kita terus berada dalam kebaikan dan kemuliaan beramal seraya terus bersandar kepada-Nya.

Maka, langkah ini tidak boleh berhenti. Tak kan surut kaki melangkah, begitu kata sebait syair nasyid. Medan amal begitu beragam dan luas terbentang menanti aksi kita. Sebab, surut melangkah karena sebuah agenda yang dianggap gagal, justeru lebih buruk dari kegagalan itu sendiri. Lebih buruk lagi dari itu adalah, mereka yang senang dan tersenyum puas melihat usaha dan amal saudaranya yang dia anggap gagal…!


Riyadh, Syawwal 1433 H




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia