Hasil quick count bebrapa lembaga survey menunjukan selisih suara antara Fauzi Bowo dengan Jokowi tipis. MNC Research merilis Fauzi Bowo 47,09% dan Jokowi 52,91%. Sedang LSI Fauzi Bowo 46.19%, Jokowi 53.81%.
Dari hasil qucik count ini tampak ada kenaikan signifikan suara Fauzi Bowo di putaran dua. Dari 34,05% (putaran 1) menjadi 46,19% (putaran 2 quick count versi LSI) jadi ada kenaikan 12,14%.
Tambahan suara Fauzi Bowo dari mana?
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid tambahan suara untuk Fauzi Bowo hanya berasal dari suara para loyalis PKS pendukung pasangan calon Hidayat Nur Wahid-Didik J pada putaran pertama lalu. "Kecuali PKS, suara pendukung lain terbelah," ujar Husin seperti dimuat di koran Tempo (21/19). Bahkan Manajer Riset Lingkaran Survei Indonesia, Setia Darma, mengungkapkan hal yang sama .
Seperti sudah diketahui, pada putaran pertama pemilu kada DKI Jakarta pasangan Hidayat-Didik yang diusung PKS memperoleh suara 11,72 % sedang hasil putaran dua menunjukkan ada kenaikan suara Fauzi Bowo sebesar 12,14 % dan ini sebagian besar berasal dari suara PKS.
Fakta ini menunjukkan PKS masih menjadi partai paling SOLID sekaligus membuktikan struktur dan kader PKS punya komitmen pada hasil syuro. Inilah Partai Kader Sejati dengan loyalitas yang tak bisa digoyahkan oleh berbagai isu, fitnah, caci maki yang bertebaran di media.
Soliditas antara suara qiyadah dengan lapisan kader inilah rahasia kekuatan PKS yang tak dimiliki dan tak bisa ditiru oleh partai-partai lain. Syuro yang menjadi landasan gerak dan ketsiqohan para kader inilah yang menjadi modal besar bagi partai dakwah ini dalam melangkah mengarungi setiap fase menuju kejayaan ummat. Jatuh bangun dalam pilkada, pileg, adalah biasa dalam pendakian menuju kemenangan.
Dari hasil qucik count ini tampak ada kenaikan signifikan suara Fauzi Bowo di putaran dua. Dari 34,05% (putaran 1) menjadi 46,19% (putaran 2 quick count versi LSI) jadi ada kenaikan 12,14%.
Tambahan suara Fauzi Bowo dari mana?
Menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) Husin Yazid tambahan suara untuk Fauzi Bowo hanya berasal dari suara para loyalis PKS pendukung pasangan calon Hidayat Nur Wahid-Didik J pada putaran pertama lalu. "Kecuali PKS, suara pendukung lain terbelah," ujar Husin seperti dimuat di koran Tempo (21/19). Bahkan Manajer Riset Lingkaran Survei Indonesia, Setia Darma, mengungkapkan hal yang sama .
Seperti sudah diketahui, pada putaran pertama pemilu kada DKI Jakarta pasangan Hidayat-Didik yang diusung PKS memperoleh suara 11,72 % sedang hasil putaran dua menunjukkan ada kenaikan suara Fauzi Bowo sebesar 12,14 % dan ini sebagian besar berasal dari suara PKS.
Fakta ini menunjukkan PKS masih menjadi partai paling SOLID sekaligus membuktikan struktur dan kader PKS punya komitmen pada hasil syuro. Inilah Partai Kader Sejati dengan loyalitas yang tak bisa digoyahkan oleh berbagai isu, fitnah, caci maki yang bertebaran di media.
Soliditas antara suara qiyadah dengan lapisan kader inilah rahasia kekuatan PKS yang tak dimiliki dan tak bisa ditiru oleh partai-partai lain. Syuro yang menjadi landasan gerak dan ketsiqohan para kader inilah yang menjadi modal besar bagi partai dakwah ini dalam melangkah mengarungi setiap fase menuju kejayaan ummat. Jatuh bangun dalam pilkada, pileg, adalah biasa dalam pendakian menuju kemenangan.
Kalau engkau terluka
Mereka juga
Ini hanyalah waktu-waktu yang sama
Tempat dipergilirkan nasib-nasib kita
Suatu waktu mereka di sana
Di waktu lain engkau juga
Biar Dia tahu siapa yang tulus bekerja
Dan siapa yang hanya berkata-kata
*by: Admin PKS Piyungan
---***---
---***--
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar