Jumat, 07 September 2012

Cuma Jualan Citra, Semua Orang Tahu Kau Pembohong! | Kultwit @AryaSandhiyudha




Arya Sandhiyudha AS
@AryaSandhiyudha
Ketua DPC PKS Menteng-JKT | Mhs Ph.D di Fatih Univ. Turki



  1. Tuit saya beranjak dari persepsi media Jokowi-Ahok yang bilang dirinya "miskin, sakit perut mikirin anggaran kampanye, dll". 

  2. Citra, efektif berkembang di kalangan kaum kota; yang lebih sering brtemu "realita kedua" di dunia maya, daripada mnyapa di "dunia nyata" :)

  3. Seperti citra Jokowi-Ahok di "sosial media" yang disebut 'bersih dari politik-uang. Pasti pemuja-nya tak turun ke akar-rumput :)

  4. Hari2 Pilkada, kami-lah yang melalui-nya, mengetahui apa yang terjadi. Bergaul dengan warga sehari2 yang tentu saling berkisah informasi :)

  5. Banjir 'politik-uang' itu ke warga di gang-gang kecil-sempit Jakarta. Bagi middle class yang tak berbaur dengan warga. Takkan tahu/Sepelekan.

  6. Sebagian besar pengguna sosmed 'pemuja-pemuji'nya hanya tahu 'gaya dan bahasa' yang above the line. Sementara pelaku, tahu below the line.

  7. Termasuk yang masih bertanya, 'politik-uang' di daerah mana. Itu berarti juga kurang berbaur dengan warga2 di gang2 sempit/kecil Jakarta.

  8. Guyuran 'politik-uang' terjadi merata di seluruh daerah Jakarta. Dikoordinir Per-TPS, utamanya daerah2 kecil-sempit. Menggunakan ragam cara.

  9. Saya Ketua DPC (kecamatan), mengontrol langsung kader lapangan, plus update info ke semua DPRa (kelurahan) dan KoRW-KoRT yang kami punya..

  10. Saya juga menengok apa yang terjadi di DPC (kecamatan) lain. Ngeri. Bicara 'gak ada uang', tapi di 'lapangan'? Banjir uang yg mencengangkan!

  11. Jadi, terus terang saya hanya senyum tipis kalau dengar media, baca sosial.media yang bicara hal2 manis tentang sang 'media darling' ini :)

  12. Apalagi kalau bicara uang itu hasil 'jualan baju', 'patungan', warga Jakarta sudah 'cerdas' :) Padahal kami tahu "koordinator"nya per TPS :)

  13. Koordinator itu yang membagi2 pesan berikut "daleman"nya. Jumlah-nya, sampai membuat warga rela pindah 'tugas' dari saksi calon A ke mereka.

  14. Cek kebenaran memang agak sulit di era kini. Agak sulit, apalagi untuk yang jarang berbaur atau bahkan rumah-nya di mukiman elit.. :)

  15. Tuit saya tujuannya sederhana: agar semua pihak kritis apa iya Jokowi-Ahok di lapangan "gak nyebar" atau justru "terbesar".

  16. Jika ada tuips yang kenal dengan Ketua tingkat kecamatan/ kelurahan/ RW/ RT/ TPS Jokowi-Ahok. Sila konfrontir tentang tuit saya ini :)  

  17. Kecuali tuips memang hanya konsumer media, apalagi tidak tinggal di pemukiman penduduk padat, atau kurang baur :) 

  18. Berintegritas itu menurut saya kemenangan sejatinya. Konsekuensi akhirat pertimbangan utama. Bukan kalah-menang Politik an sich. 

  19. Saya kan bukan akun anonim, saya alumnus antropolog tetap harus pegang etika 'primary source', 'grounded theory', 'participatory observation' :)

  20. Diantara etika Antropolog boleh 'ngoceh' stelah: sumber primer, analisa akar rumput, pengamatan terlibat, hidup brsama warga minimal 1 tahun . 

  21. Saya yakin Koordinator Jokowi-Ahok di akar rumput juga mengiyakan tuit saya.

  22. Jadi tuips sahabatku sekalian.... Mari kita ini bergerak dengan PEMAHAMAN bukan PERASAAN... :)  


NB: bagi yang mau konfirmasi bisa langsung kontak ke twitter @AryaSandhiyudha

Kultwit lain tema terkait dari @AryaSandhiyudha:

- Pilihan PKS Putaran 2 Bukan "SARA/Dogmatis"
- Pendeta : "Pilih yang seiman dan anak Tuhan"




___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar