Jumat, 14 September 2012

Biar pun tertatih, ku tetap melangkah bersama jama'ah...

by Abu Afnan

“Akhi…, antum bawa uang nggak? Kalau bawa, antum ke warung seberang jalan itu. Masih ada waktu untuk antum sahur. Sekarang…”.

Sepenggal percakapan dua ikhwan selesai Qiyamul lail bersama pekan lalu itu masih mengusik hati ini untuk berbagi.

Hadir dalam memoriku hari sebelumnya, dalam mutaba’ah pekanan liqo bahwa ada diantara kami yang telah genap sunah 6 hari syawal, ada yang beberapa hari namun ada yang belum memulainya. Padahal syawal tinggal 10 hari lagi.

Itulah salah satu hikmah dalam berjamaah ketika ukhuwah telah membentuk fikrah dan harakah maka itsar-lah buahnya. Tak akan rela bahwa saudaranya tak ikut ambil bagian (pahala) puasa selama setahun. Jadi tarbiyah tidak hanya dipandang semata mata sebagai sarana transfer materi.

Bersyukur diri ini masih tetap dalam gerbong jamaah dakwah. Meskipun terkadang tertatih dalam langkah dan tertinggal dalam jeda yang melena. Suram dan keruhnya jamaah tak ingin membuatku surut hingga terlepas dari jamaah. Yang aku tahu “Keruhnya jamaah lebih baik daripada sholih dalam kesendirian”. Begitu Ali bin Abi Tholib meninggalkan wasiat.

Ya, aku akan tetap membanggakannya. Sesuai apa yang telah Rasul sabdakan,

وَيَدُ اللَّهِ مَعَ الْجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ

“Dan tangan Allah bersama Al Jama'ah, dan barangsiapa yang hidup menyendiri maka dia akan menyendiri pula masuk neraka." (HR. Tirmidzi: 2093)







___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar