Mingguan Inggris, The Week mengkritik kubu anti hasil referendum konstitusi baru Mesir.
Mingguan The Week menulis, sikap keras kepala kubu oposisi Mesir menolak hasil referendum konstitusi baru negara ini yang menunjukkan tuntutan rakyat, sejatinya sebuah indikasi bahwa kubu oposisi Liberal Mesir bukan saja tidak puas dengan demokrasi namun mereka juga tidak konsisten dengan sistem ini.
Terkait dengan sikap para pemimpin kubu Liberal Mesir yang melecehkan tuntutan warga sipil negara ini Media Inggris ini menulis, “sikap seperti ini menunjukkan bahwa mereka menilai warga kelas bawah tidak memiliki hak suara.”
The Week seraya menekankan kubu Islam mendapat dukungan dari kalangan akademisi warga kelas menengah menyebut bahwa mayoritas kubu sekular Mesir memiliki hubungan ideologi dengan rezim terguling Hosni Mubarak. Dengan demikian keberadaan kubu seperti ini patut dicurigai.
Menurut The Week, itikad baik Ikhwanul Muslimin tahun lalu di Mesir seperti mendirikan sekolah dan rumah sakit di seluruh wilayah negara ini serta memberi bantukan finansial kepada fakir miskin ketika rezim Mubarak tak mampu melakukannya, merupakan faktor dukungan besar rakyat kepada kelompok ini serta membuat popularitas Ikhwanul Muslimin terdongkrak, bahkan sebelum meletusnya revolusi rakyat 25 Januari 2011. [pelitaonline]
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar