Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaq berpendapat, tidak perlu disebut sebagai prestasi jika sebuah partai politik bebas dari praktik korupsi.
“Bebas dari korupsi itu bukan prestasi, tapi merupakan kewajiban. Partai memang harusnya bebas dari korupsi,” kata Luthfi kepada Republika melalui telepon, Sabtu (29/12).
Sepanjang tahun 2012, PKS tercatat sebagai salah satu partai politik yang kader-kadernya cukup bersih, dan tidak terjerat tindak pidana korupsi. Meski demikian, hal itu tidak akan dijadikan daya jual bagi partai berbasis Islam tersebut. Menurut Luthfi, isu korupsi bukanlah isu populis. Ia hanya menjadi perdebatan hangat di kalangan menengah ke atas. Sedangkan bagi kelompok masyarakat menengah ke bawah, kesejahteraan ekonomi dan social menjadi perhatian utama.
Karenanya, PKS, lanjut Luthfi sepanjang 2013 nanti tidak akan repot-repot menjual kebersihan parpol. Tetapi fokus pada upaya penyaluran aspirasi masyarakat kalangan bawah. Sebagai partai dengan basis kader yang cukup solid, PKS memiliki visi untuk menguatkan sekaligus memperluas konsituen, terutama kader-kader akar rumput.
Visi tersebut, dikatakan Luthfi akan terealisasi dengan baik dan sempurna apabila didukung oleh kader-kader PKS yang berkualitas. Sehingga, kualitas dan akhlak politisi PKS yang masih berintegritas dan memiliki komitmen tinggi untuk tidak terjerat korupsi merupakan modal penunjang pencapaian visi partai.
“Tindak korupsi itu kan menyangkut akhlak dan perilaku. Jadi kami anggap sebagai bonus dan politik santun dan bersih ini akan terus diusung PKS,” ujarnya.
Sebelumnya Indonesia Corruprion Watch (ICW) merilis bahwa hanya PKS dan Partai Hanura merupakan partai politik yang kadernya tidak terlibat kasus korupsi. Sebaliknya Golkar menjadi "juara umum" parpol dalam praktik korupsi kadernya.
Dalam rilis yang disampaikan ICW, sepanjang tahun 2012 terdapat sebanyak 25 wakil rakyat dari DPR/DPRD I/DPRD II dan 1 pejabat tinggi negara terjerat korupsi di KPK, Kajaksaan dan kepolisian.
Dari 25 orang itu, kader Golkar menempati posisi teratas disusul PAN, PD, PDIP, PKB, PPP, dan Gerindra.
Hal itu disampaikan peneliti korupsi politik ICW, Apung Widadi dalam juma pers "Outlook Korupsi Politik 2013" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Jumat (28/12).
Praktis, dari sembilan partai yang ada hanya PKS dan Partai Hanura yang tak ada kadernya terjerat kasus kejahatan kerah putih tersebut.
*baca juga: Rilis ICW: Hanya PKS dan Hanura yang Tak Ada Kadernya Tersangkut Kasus Korupsi
___________ posted by: Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Kejayaan Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar